ASN Pemkab Wonosobo Meninggal Diduga Saat Jalankan Tugas Pencopotan APK

ASN Pemkab Wonosobo Meninggal Diduga Saat Jalankan Tugas Pencopotan APK

Sebuah pohon roboh menewaskan tim penertiban APK di Kampung Tembelang Kelurahan Rojoimo, Kabupaten Wonosobo, Minggu 11 Februari 2024-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES Pencopotan alat peraga kampanye (APK) di Kampung Tembelang, Kelurahan Rojoimo Wonosobo menewaskan seorang petugas pada Minggu, Minggu 11 Februari 2024. Pihak Bawaslu Kabupaten Wonosobo mengatakan, korban tertimpa pohon setinggi 2 meter saat melepaskan sebuah baliho yang terpasang.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran (Kordiv PP) Bawaslu, Ariantono mengungkapkan kronologi kejadiannya bermula ketika korban hendak melepaskan APK yang terpasang rapat di sebuah pohon lapuk.

Menurut kesaksiannya, pohon tersebut terlihat sudah tidak berdiri tegak.

Sementara APK yang terpasang dinilai cukup sulit dilepaskan, sehingga membuat korban terpaksa harus menarik poster dengan tangannya.

"Sebelumnya ada Mbak Siti, petugas yang kesulitan melepaskan APK tersebut. Kemudian korban niat membantu dan langsung menarik APK sampai pohonnya ikut ketarik," ungkapnya.

BACA JUGA:Semrawut, Terlalu Banyak APK di Sudut Jalanan Kota Magelang, Warga: Lebih Efektif Pakai Cara Blusukan

Tak disangka-sangka, pohon berdiameter sekitar 35-40 cm itu roboh ke arah korban dan menimpa dirinya hingga mengalami luka yang begitu serius.

Meski ia sempat sadar dan mengaku masih sanggup, namun setelah dilarikan ke RS terdekat, dirinya dinyatakan sudah tak bernyawa.

"Saya kebetulan sedang mengawasi pencopotan APK. Saya di tim 2, timnya korban ketika menertibkan APK. Beliau korbannya sempat bisa ngomong dan bilang masih sanggup. Tapi kemudian kita larikan ke RS dan diketahui sudah meninggal dunia," ungkap Ariantono saat dikonfirmasi Wonosobo Ekspres, Minggu (11/2).

BACA JUGA:Di Magelang Pengendara Motor Kecelakaan karena Bendera Partai Roboh, Ini Kata Bawaslu

Mengetahui kejadian tersebut, tim dari Bawaslu setempat pun memutuskan untuk berhenti melakukan pencopotan APK demi menghormati jenazah, yang kini masih berada di Rumah Sakit Islam (RSI) Wonosobo.

"Penertiban APK ini dilakukan semasa hari tenang pemilu. Tapi saat ini kita berhenti sejenak, hormat jenazah," ujarnya.

Disebutkan, korban bernama Setyo Wahyu merupakan seorang karyawan di sebuah instansi pemerintahan daerah.

Ariantono mengaku sangat terpukul dengan peristiwa pilu yang dialami korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres