Semrawut, Terlalu Banyak APK di Sudut Jalanan Kota Magelang, Warga: Lebih Efektif Pakai Cara Blusukan

Semrawut, Terlalu Banyak APK di Sudut Jalanan Kota Magelang, Warga: Lebih Efektif Pakai Cara Blusukan

Alat peraga kampanye di Kota Magelang-Hendri Saputra-Magelang Ekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Berbagai hal keluhan masyarakat terkait kampanye terjadi di Kota Magelang, salah satunya pedagang Pasar Kebonpolo.

Yani salah satu pedagang Pasar Kebonpolo mengeluhkan terkait metode kampanye yang ada di Kota Magelang.

“Saya sebenernya bingung terkait kampanye sekarang, di jalanan terlalu banyak banner-banner dan foto-foto para calon legislatif tapi saya sampai sekarang belum mengenal mereka,” terang Yani.

BACA JUGA:Pasar Digital Merajalela, Pedagang Pasar Kebon Polo Kota Magelang Kena Imbasnya

Perempuan yang sudah 10 tahun berdagang di pasar tredisional terbesar di Kecamatan Magelang Utara itu menjelaskan bahwa masih jarang para calon legislatif (caleg) yang langsung ke masyarakat.

“Jarang sekali yang terjun memperkenalkan diri ke masyarakat, soalnya saya sampai sekarang belum menemukan,” imbuhnya.

Yani juga bercerita bahwa sekarang sudah jarang yang blusukan ke pasar-pasar. Padahal menurutnya, itu penting untuk memperkenalkan diri mereka, khususnya kepada para pedagang dan juga pengunjung pasar.

Dikatakan, ia justru kebanyakan setiap harinya berada di pasar, jadi untuk inisiatif mencari tahu para calegpun tidak ada waktu lagi.

BACA JUGA:TPA Pasar Kebonpolo Sulap Sampah Jadi Rupiah

“Menurut saya blusukan malah lebih bagus dari pada hanya memasang banner di sepanjang sudut jalanan, karena rasanya pasti beda, masyarakat jadi pada tahu kalau para caleg blusukan,” ujarnya.

Terkait soal pilihan caleg maupun capres, Yani mengaku pasti akan memilih meskipun itu dilakukan dengan cara yang asal-asalan.

“Ya saya milih pasti, tapi kelihatannya ya asal milih saja, orang saya tidak kenal sampai sekarang siapa saja caleg-calegnya,” terangnya.

Taufiq selaku Ketua Bawaslu Kota Magelang juga mengatakan hal yang sama bahwa untuk Pemilu 2024 ini gaya blusukan sudah jarang dilakukan oleh para caleg.

“Sudah jarang blusukan, padahal menurut saya blusukan akan lebih bagus ketika kondisi kaya gini, masyarakat jadi mengenal para calon wakil mereka,” terang Taufiq. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: