Tepis Isi Film Dirty Vote, Alumni UI Tegaskan Kondisi Demokrasi Indonesia Masih Baik-baik Saja

Tepis Isi Film Dirty Vote, Alumni UI Tegaskan Kondisi Demokrasi Indonesia Masih Baik-baik Saja

Tepis Isi Film Dirty Vote, Alumni UI Tegaskan Kondisi Demokrasi Masih Baik-baik Saja-IST-DISWAY

Kritik tersebut kata Kun tidak berdasarkan hasil diskusi atau seminar dengan dasar ilmiah melainkan sarat akan kepentingan politik, justru ini lah yang akan merusak demokrasi.

“Kalau dilihat yang dilihat dari aktor-aktor intelektual penggerak acara civitas akademika yang mengkritik, itu ditenggarai masih ada kaitan dengan paslon-paslon yang berkontestasi ini. Dan itu tidak bisa dipungkiri ini akan sangat jahat secara demokrasi,” ungkapnya.

Lebih parahnya lagi, ada aksi framing agar masyarakat seolah-olah meyakini apa yang dinyatakan pihak kampus.

BACA JUGA:Diduga Tak Netral, Oknum Anggota KPU Dilaporkan ke Bawaslu Wonosobo

“Padahal kan aturan untuk menyatakan statement resmi harus di depan seminar maksudnya diskusi yang memang ada dasar ilmiahnya," katanya.

Selain itu, dikatakan Kun, adanya massa yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu 10 Februari 2024 lalu merupakan indikasi bahwa demokrasi kita baik-baik saja.

Pada Selasa 6 Februari yang lalu, KA2UI juga mengadakan pertemuan di Taman Lembang Jakarta yang dihadiri oleh Alumni Lintas Fakultas dan Lintas Angkatan di UI.

BACA JUGA:Prabowo Yakin Pilpres Hanya Sekali Putaran, Jika Melihat Jumlah Simpatisan Kampanye di GBK

Pertemuan tersebut menghasilkan pernyataan sikap sebagai respons terhadap dinamika politik terkini, di mana terdapat banyak politisasi kampus yang dilakukan secara terang-terangan oleh para guru besar.

"Bahwa KA2UI patut mengulangi lagi apa yang dimaksud dengan kebebasan mimbar akademik sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 10 ayat (3) dalam PP Nomor 75/2021,” jelasnya.

KA2UI juga memberikan tanggapan terhadap pernyataan sekelompok orang yang mengaku sebagai civitas akademika Universitas Indonesia yang dibacakan oleh Prof Harkristuti Harkrisnowo.

BACA JUGA:DPRD Kota Magelang Ajak Masyarakat Suarakan Hak Pilihnya dengan Mendatangi TPS 14 Februari

Pernyataan tersebut sebenarnya terdiri dari 4 poin yang disampaikan bukan dalam ruang diskusi, debat, atau seminar, melainkan di tengah acara Dies Natalis yang dihadiri oleh berbagai kalangan.

"Penggunaan pelbagai atribut keilmuan, sekalipun itu melekat dengan pribadi masing-masing, bercampur dengan mahasiswa dan alumni dalam kegiatan itu terasa sekali jauh dari dari nuansa akademis dan nilai-nilai dasar uang menjadi visi, misi dan tujuan UI," ujarnya

Lebih lanjut dalam pernyataan sikap yang dibacakan, Kun mengatakan, seluruh stakeholders, baik dalam bentuk lembaga negara, masyarakat sipil hingga partai-partai politik perlu untuk melakukan rembug nasional pasca pemilihan umum 14 Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres