RR Diperiksa di Kantor Bawaslu Wonosobo Selama 6 Jam, Berikut Pengakuannya

RR Diperiksa di Kantor Bawaslu Wonosobo Selama 6 Jam, Berikut Pengakuannya

WAWANCARA. Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sarwanto Priadhi saat diwawancarai.-Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres

Sementara itu, pihak RR melalui kuasa hukumnya mengatakan dugaan suap kepada PPK tidak tepat. Meskipun terdapat bukti yang dikantongi Gakkumdu memperlihatkan adanya proses transaksional. Namun, terlapor mengaku tak merasa membawa amplop berisi uang.

"Intinya ada amplop. Siapa yang membungkus itu, klien saya tidak tahu," ujar pengacara RR, Teguh Purnomo.

Teguh menyampaikan, pertemuan internal tersebut semula hanya untuk mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan persiapan pemilu.

Sebelumnya, PPK ingin menemuinya di kantor. Namun, RR berinisiatif untuk melakukan pertemuan di suatu tempat dengan maksud supaya suasana obrolannya lebih santai.

Tak lama setelah berbincang-bincang, RR didatangi salah satu relawan partai politik yang ingin meminta arahan soal pemasangan alat peraga kampanye (APK) pada hari itu juga. Menurut keterangan Teguh, pihak ketiga ini datang dan membawa amplop yang dimaksud.

BACA JUGA:Amankan Ring 2 TPS di Wonosobo, Ratusan Personel Gabungan Diterjunkan

"Ada salah satu relawan yang menanyakan terkait dengan pemasangan alat peraga. Karena RR posisinya tidak di kantor. Klien saya mengatakan sedang ada pertemuan dengan teman-teman PPK," terangnya.

"Nah yang bersangkutan (relawan), menyusul dengan membawa logistik dalam amplop. Dan itu tidak ketahui jumlahnya berapa. Di situlah dari kemarin yang sempat viral. Seolah-olah RR yang proaktif. Terus memesankan untuk memenangkan paslon 03 lewat penyelenggara pemilu yang ada," jelas Teguh.

Pengacara asal Kabupaten Kebumen itu mengatakan, kedatangan pihak ketiga sama sekali tak direncanakan oleh RR. Yang diketahui, relawan tersebut hanya ingin bertemu dan hendak berkonsultasi.

"Ada pihak luar yang sebenarnya datang ke situ pun tidak diskenario. Tetapi, kebetulan memang membawa logistik tersebut," ucapnya.

Kata Teguh, agenda yang mempertemukan antara RR, PPK, dan relawan partai politik tersebut merupakan kegiatan pertama dan hanya sekali. Ia tak membenarkan, bahwa dugaan kasusnya ditengarai oleh RR.

BACA JUGA:1 TPS di Sawangan Magelang akan Dilakukan Pemungutan Suara Ulang

"Salah satu hal yang menurut saya penting adalah, bahwa apa yang dilakukan RR ini ceritanya tidak berdiri sendiri. Terus dia yang seakan punya inisiasi mengumpulkan PPK, mendatangkan orang, membawa uang terus mempengaruhi, tidak seperti itu," tandasnya. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres