Maraknya Kasus Bullying di Sekolah, Guru SD di Magelang Sebut Seperti Penyakit Menular

Maraknya Kasus Bullying di Sekolah, Guru SD di Magelang Sebut Seperti Penyakit Menular

Vega salah satu guru SD di Magelang-Hendri Saputra-Magelang Ekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Bullying atau perundungan masih menjadi permasalahan turun temurun di berbagai kalangan, khususnya di kalangan remaja.

Baru-baru ini juga sempat viral anak dari seorang artis yaitu Vincent Rompies melakukan bullying kepada temannya.

Vega salah satu guru SD di Magelang menjelaskan bahwa terjadinya bullying karena beberapa faktor.

“Bullying bisa terjadi karena perbedaan pergaulan, status sosial, gender, atau ukuran fisik. Dari hal seperti itu muncul penyalahgunaan kekuatan, istilahnya kaya yang borjuis seenaknya sama proletar gitu ya. Nah tuh bahkan dari dulu juga sudah ada ya bullying walaupun bahasanya beda,” kata Vega.

BACA JUGA:Menguak Realita Pahit: Maraknya Bullying dalam Koridor Pendidikan

Menurut Vega bahwa bullying ini sudah seperti semacam penyakit menular yang sebenarnya, setiap saat ada bahkan meningkat kasusnya.

“Bullying ini masih harus terus diperhatikan baik di ruang lingkup keluarga dan lingkungan sekitar,” imbuhnya.

Menurut Vega, korban bullying kebanyakan cenderung menyimpan, memendam dan tidak berani melapor terkait apa yang diterimanya. Hal ini dikarenakan trauma, bahkan mungkin ada ancaman dari para pelaku.

Vega juga menjelaskan kenapa banyak korban akibat kasus bullying, menurutnya karena bullying ini terkadang terlalu dianggap remeh baik di rumah maupun di sekolah.

“Sebagai contoh bahwa beberapa guru atau orang tua menganggap hal sederhana seperti ejekan atau olokan itu hanya candaan anak-anak, mereka tidak memikirkan tentang dampak bahayanya kalau itu terus dibiarkan terjadi,” terang Vega.

BACA JUGA:Sekolah di Kota Magelang Ini Punya Cara Unik Buat Cegah Aksi Bullying

Selain itu orang tua dan guru banyak beranggapan jika dengan teguran itu sudah cukup untuk menghentikan bullying, padahal sebenarnya tidak.

“Luka hati yang berawal dari ejekan dan candaan kecil ini bisa menyakiti anak-anak secara jangka panjang, luka hati yang lain bakal tumbuh dan menyebabkan luka hati kepada orang lain juga, jadi sangat mengkhawatirkan,” imbuhnya.

Vega juga menjelaskan bahwa korban bullying nantinya juga bisa menjadi pelaku kalau luka hati dibiarkan, dan korban bullying bisa jadi selamanya korban jika luka hati tidak dibereskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres