Menyiapkan Diri Menyambut Malam Lailatul Qadar, Apa Keistimewaanya?

MAGELANG EKSPRES-Ramadhan adalah belum penuh kemulian. Di dalam bulan tersebut ada satu malam yang mempunyai kemuliaan dari seribu bulan.

Dikenal dengan Lailatul Qadar. Malam itu hanya dijumpai sekali dalam setahun yakni pada bulan Ramadhan. Khususnya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan sudah berlalu 14 hari atau 15 hari. Artinya kita sudah berpuasa separoh dari bulan Ramadhan.

Tinggal beberapa hari lagi akan memasuki 10 hari terakhir. Setiap muslim sudah mulai menyiapkan diri menyambut Lailatul Qadar.

BACA JUGA:Bacaan Doa Shalat Lailatul Qadar dan Keistimewaannya

Malam penuh kemuliaan yang selalu ditunggu-tunggu setiap Muslim.

Untuk membekali diri menjelang malam Lailatul Qadar maka yang perlu kita pahami ada keistimewaan malam Lailatul Qadar tersebut. Dengan memahami keistimewaan yang ada akan menambah semangat kita untuk berusaha meraihnya.

Inilah Keistimewaan Malam Lailatul Qadar disebutkan dalam Al Qur'an dan Sunnah :

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403).

BACA JUGA:Raih Kesempatan agar Terbebas dari Neraka, Ini hanya di Malam Bulan Ramadhan!

2. Lailatul Qadar lebih baik dari 1.000 bulan

Allah Ta’ala berfirman,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191).

Sumber: