Petani Tembakau Temanggung Berharap Harga Minim Rp100 Ribu, Ini Alasannya

Petani Tembakau Temanggung Berharap Harga Minim Rp100 Ribu, Ini Alasannya

KHUSUK. Ribuan petani tembakau dari berbagai penjuru Kabupaten Temanggung khusuk berdoa saat Wiwit tanam tembakau di alun-alun setempat.-Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Petani tembakau di Kabupaten Temanggung berharap, perwakilan pabrikan rokok di kabupaten setempat membeli tembakau minimal dengan harga Rp100.000 perkilogram, mengingat petani tembakau merupakan salah satu pahlawan devisa di negeri ini.

Harapan tersebut disampaikan ribuan petani tembakau saat menggelar acara Wiwit Tanam Tembakau di Alun-alun Kabupaten Temanggung Sabtu 4 Mei 2024.

"Harapan kami pabrikan bisa membeli tembakau rajangan kering dengan harga minimal Rp100.000 per kilogram," harap Pujiono salah satu anggota kelompok tani Tunggal Jaya 3 asal Mranggen Kidul Kecamatan Bansari.

BACA JUGA:Menengok Tradisi Wiwit Mbako di Temanggung, Tak Hanya Ungkap Rasa Syukur

Menurutnya, dengan harga tersebut petani baru bisa meningkat kesejahteraannya, karena saat ini biaya tanam hingga panen raya tembakau cukup tinggi. Sehingga jika pabrikan membeli dengan harga dibawah Rp100.000 per kilogram bisa dipastikan petani akan menanggung kerugian yang cukup banyak.

Ia menuturkan, harga jual tembakau di tahun-tahun sebelumnya selalu dibawah target perhitungan modal petani, sehingga mayoritas petani tembakau tidak pernah mendapatkan keuntungan yang lebih saat panen raya tiba.

"Beberapa tahun terakhir, 4 sampai 5 tahun terakhir ini harga jual tembakau rata-rata hanya dikisaran Rp50.000-Rp60.000 per kilogram, harga ini jauh dibawah target petani," keluhnya.

Ia berharap, dengan Wiwit Tanam Tembakau ini kedepan kondisi pertanian khususnya tembakau bisa kembali berjaya. Tidak ada lagi petani tembakau yang mengeluhkan minimnya harga tembakau saat musim panen raya tiba.

"Jika harga jualnya lebih dari Rp100.000 atau minimal Rp100.000 per kilogram, petani baru bisa sejahtera dari hasil tembakau," akunya.

BACA JUGA:Pemkab Temanggung Diminta Sosialisasikan Penyediaan Benih Tembakau Lebih Awal

Sutopo petani tembakau asal Desa Lamuk Kecamatan Tlogomulyo menambahkan, panen raya tahun ini pabrikan bisa lebih awal melakukan pembelian, tembakau dibeli sejak petikan pertama hingga petikan terakhir.

Tidak seperti pembelian yang dilakukan pabrikan selama ini, menurutnya, pabrikan selalu membeli tembakau dari petani setelah petani masuk ke petikan tembakau ke tiga dan ke empat.

"Jangan seperti tahun-tahun sebelumnya, pembelian dilakukan di pertengahan panen raya. Petani berharap sejak awal petik pabrikan mulai membeli, awal Agustus sudah mulai membeli tembakau dari petani," harapnya.

Terkait dengan harga jual tembakau Sutopo mengatakan, harga jual tembakau bisa menyesuaikan kualitasnya, sehingga harga jual tembakau bisa lebih baik dari panen raya sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres