Lima Sifat yang Dibenci Allah, Diantaranya Berilmu tentang Dunia tapi Bodoh tentang Akhirat

Tak bisa dipungkiri banyak orang berburu ilmu dunia dan mengabaikan ilmu agama untuk bekal akhirat.

Yang terjadi banyak orang yang ahli tentang ilmu dunia tapi bodoh dengan ilmu akhirat. Banyak orang yang pinter dalam urusan dunia tapi nol untuk urusan akhirat. Sungguh memprihatinkan!

Padahal kelak di hari Kiamat, yang ditanyakan adalah ilmu tentang akhirat. Semakin besar ilmu akhirat yang kita pelajari dan kita kerjakan dalam kehidupan kita maka semakin besar untuk meraih tiket ke surga.

Sepandai-pandai apa pun orang dengan bermacam gelar yang tinggi-tinggi, kalau itu hanya ilmu dunia maka tak banyak membantu mendapat tiket surga kalau ilmu akhiratnya nol. Sebab, orang yang beramal tanpa ilmu bisa jadi amalan yang dikerjakan akan ditolak karena tidak sesuai tuntunan dari Al Qur'an dan sunnah.

Menunttut Ilmu Agama Bekal Meraih Surga

Kalau kita ingin masuk surga dengan cara paling cepat maka diantaranya dengan menuntut ilmu agama. Bukan ilmu tentang dunia yang banyak dipelajari manusia saat ini.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Ibnu Rajab Al-Hambali  menjelaskan tentang makna Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Ada empat makna :

Pertama,  dengan menempuh jalan mencari ilmu, Allah akan memudahkannya masuk surga.

Kedua, menuntut ilmu adalah sebab seseorang mendapatkan hidayah. Hidayah inilah yang mengantarkan seseorang pada surga.

Ketiga, menuntut suatu ilmu akan mengantarkan pada ilmu lainnya yang dengan ilmu tersebut akan mengantarkan pada surga.

Kata sebagian ulama bahwa siapa yang mengamalkan suatu ilmu yang telah ia ilmui, maka Allah akan mewarisinya ilmu yang tidak ia ketahui.

Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.

Allah Ta'ala juga berfirman

وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى

Sumber: