Guru Dituntut Inovatif Memberikan Pembelajaran ke Siswa, Ini Saran Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Magelang

Guru Dituntut Inovatif Memberikan Pembelajaran ke Siswa, Ini Saran Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Magelang

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang-Hendri Saputra-Magelang Ekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES – Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Sugiyarti, mengatakan bahwa guru dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar mengajar kepada siswa.

“Untuk kurikulum merdeka persentase program pembelajarannya yaitu sekolah dasar 80 persen intra dan 20 persen profil pelajar Pancasila. Sedangkan SMP 75 persen untuk intra dan 25 persen profil pelajar Pancasila,” terangnya.

Sugiyarti menjelaskan bahwa persentase ini sudah menjadi konsep dasar para guru untuk bisa memberikan pembelajaran yang efektif, inovatif kepada para murid-muridnya.

Peresentase ini sudah mencakup 2 poin penting, tinggal guru yang berkreasi dan mengimplementasikannya.

BACA JUGA:‘Pantry Talk’ Diskusi Santai dan Berisi Ala Dosen FKIP Untidar Magelang

Perempuan berusia 53 tahun tersebut juga menerangkan bahwa guru dituntut untuk melakukan pembelajaran yang esensial kepada para muridnya.

“Esensial di sini berarti yang penting-penting, jadi guru harus memastikan bahwa para murid bisa memahami apa yang dirinya sampaikan atau konsep belajar yang dirinya buat untuk para muridnya,” pungkasnya.

Jadi, lanjut Sugiyarti, implementasi kurikulum yang sudah diterapkan ini tergantung pada guru yang mengajar. Sukses atau tidaknya tergantung proses penyampaian guru tersebut.

“Seberapa bisa masuk persentasenya ke siswa, makanya para pengajar dituntut untuk bisa inovatif dalam penyampaian pembelajaran, kalau gurunya inovatif dan kreatif pasti proses belajar mengajar menyenangkan dan itu yang disukai para siswa,” ujar Sugiyarti.

BACA JUGA:SMAN 3 Magelang - Kemenag Luncurkan Harmoni, Walikota: Keren Sekali

Ia juga menerangkan bahwa guru itu harus memantik para siswa untuk bisa berperan aktif dan skenario untuk memantik itu harus benar-benar dipersiapkan.

“Belajar untuk menyusun strategi pembelajaran, yang disesuaikan dengan kondisi anak sekarang, karena didiklah anak sesuai zamanmu,” tambahnya. (mg6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: