Ketua DPRD Kabupaten Tegal Beri Solusi Sikapi IKM Logam yang Perlahan Lesu
RAPAT - Ketua DPRD Kabupaten Tegal Moh Faiq didampingi Wakilnya, Rudi Indrayani dan Agus Solichin, saat Rapat Kerja bersama sejumlah OPD, di Ruang Banggar, Selasa (28/5).-YERI NOVELI-RADAR TEGAL
SLAWI, MAGELANGEKSPRES -- Industri Kecil Menengah (IKM) Logam di Kabupaten Tegal kondisinya semakin terpuruk. Dulu pernah dikenal sebagai Jepangnya Indonesia, tapi sekarang kondisinya justru memprihatinkan.
Tidak sedikit pengusaha IKM Logam yang gulung tikar karena sepi order. Kendati masih ada yang beroperasi, namun produksinya menyusut.
Mengingat hal itu, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Moh Faiq tidak tinggal diam. Pihaknya langsung mencetuskan ide saat rapat kerja bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di ruang Badan Anggaran (Banggar), Selasa 28 Mei 2024.
Beberapa OPD tersebut diantaranya, Dinas Perinaker, DPUPR, DPPKAD dan Bappeda.
BACA JUGA:Saran Komisi IV, Purin Tegal Direnovasi untuk Study Tour Kelautan
Faiq meminta agar pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu kondisi IKM logam yang kian lesu.
Secepatnya, pemerintah harus melakukan penataan lokasi, memberikan pembinaan kepada para IKM, baik dari segi produksinya, pemasarannya maupun SDM nya.
Karena IKM di Kabupaten Tegal, masuk sebagai penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 40 persen.
"Jumlah ini cukup tinggi. Maka, IKM Logam harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah," kata Faiq, didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rudi Indrayani dan Agus Solichin.
BACA JUGA:Bangunan Co-working Space Trasa Tegal Terbengkalai
Dia menyarankan, IKM Logam harus dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tegal. Untuk konsepnya seperti apa, akan dibahas lagi bersama dengan OPD yang membidangi.
"Ini kita mengawali. Harus dimasukan ke dalam RPJMD 2045," cetusnya.
Faiq berharap, IKM Logam di Kabupaten Tegal bisa berkembang seperti semula. Sehingga slogan Tegal sebagai Jepangnya Indonesia akan bangkit kembali.
"Kondisi saat ini, banyak penurunan produktivitas. Ya mungkin karena ekonomi global. Tapi apapun itu, kalau pemda masih bisa berupaya, ya kita lakukan," tekadnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar slawi