Memasuki Pancaroba, Dinkes Temanggung Bentuk Tim dengan Tujuan ini

Memasuki Pancaroba, Dinkes Temanggung Bentuk Tim dengan Tujuan ini

FOGGING. Salah satu petugas Dinkes Temanggung sedang melakukan fogging di Desa Joho Kecamatan Temanggung beberapa waktu lalu. -Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Tingkat kerawanan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki pancaroba, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes)!Kabupaten Temanggung membentuk Tim Respons Cepat Epidemiologi.

Kepala Dinas Kesehatan Temanggung Intan Pandanwangi mengatakan, tim akan bekerja lebih maksimal dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti, sehingga penyebaran penyakit ini bisa di tekan.

Ia mengatakan, tim akan bekerja dengan berbagai langkah seperti, melakukan sosialisasi di masyarakat terkait dengan kebersihan lingkungan, melakukanpengecekan rutin dan pemberantasan jentik nyamuk.

BACA JUGA:Daftar 5 Kecamatan di Temanggung yang Kasus DBD Tinggi, Dua Orang Meninggal

"Sosialisasi akan lebih gencar dilakukan, harapan kami dengan sosialisasi ini bisa semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, karena salah satu kunci untuk memberantas jentik nyamuk yakni dengan menjaga llingkungan tetap bersih," terangnya Selasa 11 Juni 2024.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, penyakit DBD di Kabupaten Temanggung tahun ini mengalami peningkatan. Saat ini jumlah kasus DBD mencapai 1.023 kasus dengan korban meninggal dua orang.

"Yang meninggal kemarin di Kecamatan Bejen dan Kaloran. Dua daerah ini menjadi perhatian khusus agar penyakit DBD bisa ditekan," jelasnya.

Selain dua daerah tersebut lanjutnya, ada empat Kecamatan lainnya yang juga menjadi sasaran dalam upaya pemberantasan DBD, ke empat daerah tersebut yakni, Kecamatan Bulu, Temanggung, Parakan, dan Kranggan.

"Jumlah kasus DBD di ke empat kecamatan ini cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain," jelasnya.

BACA JUGA:Vaksin DBD Mahal, Dinkes Wonosobo Minta Masyarakat Cegah Penyebaran

Ia menhimbau, agar saat pancaroba seperti ini masyarakat semakin meningkatkan kebersihan lingkungan, jangan membiarkan genangan air ditempat-tempat tertentu seperti ban bekas, selokan mampet, kolam yang tidak di tanah dan bak-bak penampung air lainnya.

"Harus ditutup rapat, bak penampungan air harus dikuras bersih dalam kurun waktu tertentu minimal tiga hari sekali, tempat minum burung juga harus dibersihkan, hal-hal kecil harus diperhatikan, sehingga tidak menjadi sarang bagi nyamuk," pesannya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres