Insiden Pencoretan Pemain Mataram Utama, Ini Jawaban Putra Mandiri Magelang

Insiden Pencoretan Pemain Mataram Utama, Ini Jawaban Putra Mandiri Magelang

GEAS. SSB Putra Mandiri mengikuti turnamen U-10 GEAS Sepakbola Indonesia National Championship VII Regional Jateng-DI Jogjakarta, di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Sabtu, 29 Juni 2024.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

Manager Mataram Utama Jogjakarta Ryan, menyayangkan sikap panitia pelaksana (Panpel) Piala Borobudur Cup II Championship 2024, karena mendadak mencoret salah satu pemain SSB Mataram Utama.

"Anak-anak ini kan masih 10 tahun jadi sikapnya masih terlalu emosional. Begitu tahu dia diusir dari lapangan, bayangkan sedihnya seperti apa. Ini bukti kalau panpel tidak melihat-lihat dulu sebelum mengambil sikap," kata Ryan, Sabtu, 6 Juli 2024 kepada wartawan.

BACA JUGA:Kemeriahan Grebeg Suro Gunung Tidar, Ini Jadwal dan Agendanya

Ryan menjelaskan, insiden pengusiran salah satu anak didiknya itu terjadi di babak penyisihan, kala SSB Mataram Utama Jogjakarta berjumpa dengan Putra Mandiri Magelang.

"Anak ini memang sebelumnya jadi anak didik Putra Mandiri, tapi sudah keluar. Nah, masalahnya dia bisa masuk di SSB Mataram Utama tapi didaftarkan juga di SSB lain tanpa sepengetahuan orangtua dari anak ini," ucapnya.

Tidak hanya manager, orangtua pemain SSB Mataram Utama pun melontarkan protes keras terhadap panpel Piala Borobudur Cup II Championship 2024 maupun SSB Putra Mandiri.

BACA JUGA:Relawan Ahmad Luthfi Gelar Pengobatan Gratis di Ngluwar Magelang

"Yang saya sayangkan kenapa Putra Mandiri kok mencamtumkan nama anak saya tanpa persetujuan orangtua. Kasihan anak saya, benar-benar down setelah diusir dari lapangan," kata Widya Setiawan, orangtua anak SSB Mataram Utama.

Menurutnya, putranya tersebut didaftarkan dan masuk dalam skuad utama SSB Mataram Utama. Saat itu, Panpel pun sudah menyetujui soal komposisi skuad SSB Mataram Utama.

"Tiba-tiba jelang beberapa detik sebelum main anak saya diminta keluar. Jelas kami tersinggung dan protes kepada panpel. Ini bukti ketidakprofesionalan mereka menggelar kompetisi tingkat nasional seperti ini," tandasnya.

Di sisi lain Ketua Panitia Piala Borobudur Championship CUP II, Budi Yono menyadari ada sedikit kesalahan saat pertandingan mempertemukan Mataram Utama dan Putra Mandiri. Di mana saat itu, ada nama salah satu pemain muncul di dua SSB secara bersamaan.

"Kita mendapatkan protes dari SSB lain, kalau ada anak yang terdaftar di dua SSB. Sesuai aturan maka kami diskualifikasi," ucapnya.

BACA JUGA:Pedagang Pasar Blabak Magelang Yakin Sudaryono Mampu Ubah Nasib Mereka

Meski demikian, Budi Yono mengaku telah meminta maaf kepada semua pihak, terkait insiden tersebut. Kebijakan ini, lanjut dia, terpaksa dilakukan agar kompetisi tetap bisa berjalan sesuai prosedur. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres