Tingkatkan Pelayanan, 120 Pedagang di Candi Borobudur Dilatih Hospitality

Tingkatkan Pelayanan, 120 Pedagang di Candi Borobudur Dilatih Hospitality

PELATIHAN. Ryan Eka P Sakti saat menutup acara pelatihan IHH dihadapan 120 pedagang TWCB.-Istimewa-Magelang Ekspres

BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWCBPRB) bersama PT Angkasa Pura I Yogyakarta International Airport (YIA) memberikan pelatihan kepada 120 pedagang di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).

Mereka diberi pelatihan InJourney Hospitality House (IHH) selama 3 hari (29-31/7) di Balkondes Karanganyar, Borobudur, Kabupaten Magelang.

Juru Bicara TWCBPRB, Ryan Eka P Sakti, mengatakan, program IHH dirancang agar para pedagang atau pelaku usaha pariwisata memiliki wawasan luas dan dapat menerapkan standar pelayanan prima yang menunjukkan keramahtamahan.

BACA JUGA:Ribuan Perempuan Meriahkan Hari Kebaya di Candi Borobudur

"Sehingga menjadi pengalaman yang berkesan dan berkualitas bagi para wisatawan," katanya, usai penutupan pelatihan IHH di Balkondes Karanganyar, Rabu (31/7).

IHH, lanjut Ryan, sebagai bagian dari komitmen perusahaan dan jadi bagian tidak terpisahkan dari ekosistem itu sendiri.

Karena kalau fasilitas diperbaiki tanpa diimbangi peningkatan kualitas SDM tentu muncul ketimpangan.

Lewat pelatihan IHH, para pedagang di kawasan Borobudur, dapat merasakan sebuah peningkatan kapasitas yang difokuskan pada sektor hospitality atau keramahtamahan.

BACA JUGA:Berkah Liburan, Pedagang Asongan di Candi Borobudur dan Candi Mendut Naik Omzet Dua Kali Lipat

Ryan memastikan para pedagang yang nanti langsung berinteraksi dengan wisatawan sudah benar-benar paham bahwa beberapa destinasi di Borobudur harus sudah sesuai standar nasional di seluruh Indonesia.

Pelatihan IHH merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan setiap bulan. Untuk kali ketiga ini melibatkan para pedagang di kawasan Borobudur.

"Karena ada konsep Destinasi Pariwisata Super Prioritaskan (DPSP) dan banyak peningkatan fasilitas di kawasan. Salah satunya adalah SDM yang tidak boleh dilupakan,” ujarnya.

Zumroatin, salah satu pedagang batik, mengaku banyak ilmu yang didapat selama 3 hari terakhir. Misal, mengenai sikap ketika menyapa pengunjung atau cara menjajakan dagangan.

BACA JUGA:Kesenian Magelang Mendunia, Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur Bakal Lakukan Misi Kebudayaan ke Australia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres