Seri Berbuat Baik #7, Menyambung Kekerabatan Sebenarnya Menyambung Hubungan dengan Allah

Seri Berbuat Baik #7, Menyambung Kekerabatan Sebenarnya Menyambung Hubungan dengan Allah

Seri Berbuat Baik #7, Menyambung Kekerabatan Sebenarnya Menyambung Hubungan dengan Allah--

MAGELANG EKSPRES- Orang yang menyambung hubungan kekerabatan, sejatinya sedang menyambung hubungan dirinya dengan Allah 'Azza wa Jalla. Jadi ketika kita disuruh menyambung silaturahim berarti kita sedang memperbaiki hubungan sama Allah.

Sebaliknya, ketika kita memutuskan hubungan dengan kerabat kita maka kita sedang memutuskan hubungan sama Allah 'Azza wa Jalla.

"Allah jadikan balasan orang yang menyambung rahim, Allah akan sambung dia. Kalau kita berhubungan sama Allah 'Azza wa Jalla, dekat sama Allah, engkau minta apa, Allah kasih," ungkap  Ustadz Syafiq Riza Basalamah.

BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #6, Tak akan Bisa, Anak Membalas Kebaikan Orang Tua

Disebutkan, kalau kita sudah mengenal dengan orang-orang baik maka tatkala kita mempunyai keperluan sesuatu, orang tersebut akan peduli karena sudah nyambung.

Tapi siapa yang memutuskan rahim, berarti dia memutuskan hubungan sama Allah dan Allah akan memutuskan hubungan sama dia.

Dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia menceritakan, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, 'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan makhluk, dan ketika telah selesai menciptakan mereka, maka berdirilah rahim (tali persaudaraan) di antara mereka, dan berkata, 'Inilah kedudukan orang yang berlindung kepada-Mu dari pemutus silaturahim.' Allah berfirman, 'Ya, apakah engkau tidak ridha, jikalau Aku menyambung hubungan dengan orang-orang yang menyambungmu dan Aku memutuskan hubungan dengan orang-orang yang memutusmu?' Rahim itu menjawab, 'Tentu saja ridha.' Maka Allah 'Azza wa Jalla pun berfirman, 'Demikianlah itu ketentuan-Ku untukmu.'

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Jika kalian menghendaki, bacalah, 'Maka apakah sekiranya kamu berkuasa kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah, lalu dibuat tuli pendengarannya, dan dibutakan penglihatannya.' [QS. Muhammad: 22-23]" (Muttafaqun 'alaih)

BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #5, Orang Baik Menurut Allah, Yang Paling Baik dengan Temannya

Di dalam riwayat Al-Bukhari disebutkan, "Maka Allah berfirman, 'Barang siapa yang menyambungnya, maka Aku menyambungnya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku pun akan memutuskannya'."

Kata Ustadz Syafiq, ada orang-orang yang ambisi dengan kekuasaan, sehingga tatkala dia menjadi penguasa maka tidak peduli dengan kerabatnya.

Mereka lebih peduli dengan jabatannya, tidak lagi peduli dengan kerabatnya. Sehingga di beberapa negara, kita mendapati anak yang mengudeta ayahnya, saudara yang mengudeta saudaranya sendiri, keponakan yang mengudeta pamannya.

Ketika ambisi itu menguasai dirinya, maka sulit dia akan menjaga hubungan kekerabatan. Yang ada buat dia adalah maslahat (manfaat).

Kalau masih bermanfaat dan berguna maka hubungan kekerabatan jalan terus tapi kalau sudah tak berguna diputus hubungan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: