Bernostalgia, Agus Gondrong Bersama Istri Kunjungi Pasar Papringan Temanggung
PASAR. Agus bersama istri saat berkunjung ke pasar Papringan Minggu kemarin.-Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pasar Papringan yang berada di Dusun Ngadiprono Desa Ngadimulyo Kecamatan Kedu mempunyai daya tarik yang sangat kuat untuk pengunjung. Pasar yang didesain di bawah rumpun bambu ini seperti pasar pada zaman kuno sebelum mengenal uang kartal.
Di pasar ini transaksi hanya bisa mengunakan uang bambu, bagi pengunjung bisa menukarkan uang rupiah dengan uang bambu yang digunakan untuk transaksi di pasar tersebut.
Tidak hanya itu, makanan dan jajanan yang dijual dipasar ini adalah semua jajanan tradisional, tidak sedikitpun ada jajanan modern yang dijual dipasar yang hanya dibukan pada waktu tertentu saja yakni pada Minggu Legi dan Minggu Pahing pada penanggalan Jawa ini.
BACA JUGA:Polres Wonosobo Sasar Pengendara Ngebut dan Lawan Arus
Kondisi pasar tradisional ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Agus Setyawan (calon bupati) dan istri, mereka sengaja datang ke pasar itu untuk bernostalgia dengan jajan-jajan tempo dulu yang saat ini sangat jarang ditemukan.
Tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, pria yang akrab disapa Agus Gondrong itu langsung disambut antusias masyarakat dan para pedagang di sana. Tak sedikit, masyarakat berebut untuk bersalaman dan foto dengannya.
"Pak Agus minta foto pak, wah senengnya ketemu pak Agus di sini," teriak sejumlah emak-emak yang ada di pasar itu.
Sambil jalan-jalan, Agus melihat bagaimana eksistensi pasar Papringan itu. Ia mengakui, ide atau gagasan pendirian pasar Papringan yang digagas Singgih Kartono merupakan sebuah inovasi yang harus dikembangan oleh lebih banyak insan kreatif yang ada di Kabupaten Temanggung.
BACA JUGA:Seorang Warga Temanggung Tenggelam, Ditemukan Meninggal 5 Meter dari Titik Awal
Tak hanya menjadi destinasi wisata alternatif favorit berbasis alam, Pasar Papringan nyatanya mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
“Gagasan Pak Singgih ini sungguh luar biasa. Selain konsepnya unik, hal yang paling penting adalah bagaimana pasar ini mampu berdampak nyata pada terdongkraknya perekonomian masyarakat sekitar di desa tersebut,” ujar Agus.
Di lokasi Pasar Papringan, Agus berkeliling ke berbagai pedagang yang ada di sana. Sesekali, ia juga berinteraksi dengan para pengunjung dan pedagang yang ada di sana.
Agus juga sempat mencicipi beberapa kuliner yang dijajakan, mulai nasi megono, kupat tahu, kopi, hingga makanan khas Temanggung yang memiliki nama agak nyeleneh yakni Bajingan. Bajingan merupakan makanan tradisional sejenis jenang yang terbuat dari bahan ubi.
BACA JUGA:Agus Respons Sepinya Pengunjung di Pasar Kliwon Temanggung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres