Strategi Pemkot Magelang di Tengah Keterbatasan Lahan, Raih IKP Tertinggi 12 Nasional

Strategi Pemkot Magelang di Tengah Keterbatasan Lahan, Raih IKP Tertinggi 12 Nasional

RAKOR. IKP Kota Magelang meraih hasil tertinggi tingkat nasional meski di tengah keterbatasan lahan. Fakta itu terungkap saat Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan di IKM Center, Kota Magelang, Senin, 18 November 2024-PROKOMPIM-KOTA MAGELANG

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Indeks Ketahanan Pangan (IKP) di Kota Magelang mampu tembus di angka 91,41 sehingga mendapat peringkat 12 tingkat nasional.

Meskipun saat ini, Kota Magelang mengalami persoalan penurunan lahan produktif yang beralih fungsi sebesar 5 hektare tiap tahunnya.

IKP konsisten tinggi ini tercapai berkat upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Magelang.

Ketahanan pangan dengan inovasi dan strategi terus dilakukan di tengah kondisi keterbatasan sumber daya alam (SDA) pertanian.

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi SDM Pertanian, Kementan Bersinergi dengan Sucofindo Latih GMP Plus dan Keamanan Pakan

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, lahan pertanian di wilayah ini beralih fungsi hampir 5 hektare setiap tahunnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Agus Dwi Windarto menyebut, perlu adanya upaya serius untuk menghadapi persoalan ketahanan pangan, karena diiringi penurunan kuantitas lahan-lahan produktif.

Salah satu upaya tersebut, katanya, adalah pemanfaatan lahan pekarangan rumah warga.

BACA JUGA:Wakil Mentan Ingin Cetak Banyak Orang Kaya Baru dari Sektor Pertanian, Begini Jurusnya

Dirinya pun mengimbau warga Kota Magelang memaksimalkan potensi pekarangan yang tersedia dengan menanam tanaman semusim, hortikultura, dan bahan pangan lainnya.

"Saat ini lahan sawah yang tersisa di Kota Magelang hanya mencapai 148,8 hektare. Di sisi lain, lahan pekarangan yang tersedia masih cukup sekitar 1.234 hektare," kata Agus Dwi Windarto, di sela Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan di IKM Center, Kota Magelang, Senin, 18 November 2024.

Namun demikian, untuk merealisasikan strategi itu, dibutuhkan komitmen warga mulai dari tatanan keluarga agar memanfaatkan sumber daya yang ada guna menghidupkan lahan perkarangan.

“Ketahanan pangan dapat dimulai dari tingkat keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan melalui pengelolaan pertanian terpadu yang terintegrasi,” katanya.

BACA JUGA:Okupansi Hotel di Kota Magelang Melonjak Jelang Bodobudur Marathon dan Wisuda Jurit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: prokompim kota magelang