Dua Keistimewaan yang Bakal Diraih Orang yang Menjaga Puasa

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 3257).

Pelajaran lain, hadits balasan pintu ar-rayyan di atas mengandung pelajaran tentang keutamaan puasa dan karamah luar biasa bagi orang yang berpuasa. Demikian kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 8: 31.

Pintu surga Ar-Rayyan dikhususkan bagi orang yang berpuasa. Cara memasukinya adalah dengan menunaikan puasa wajib maupun puasa sunnah. Semoga Allah mudahkan untuk memasukinya.

Allah yang akan Membalas Langsung Amalan Puasa

Hadits di atas juga menunjukkan al-jaza’ min jinsil ‘amal, yaitu balasan sesuai dengan jenis amalan. Dan juga menandakan bahwa siapa saja yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diganti dengan yang lebih baik sebagaimana disebutkan dalam hadits,

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً اتِّقَاءَ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ إِلاَّ أَعْطَاكَ اللَّهُ خَيْراً مِنْهُ

“Jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jalla, maka Allah akan mengganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 78, sanad hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al-Arnauth).

Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwat seperti berhubungan intim, makan dan minum, semuanya ditinggalkan karena Allah Ta’ala. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, Allah Ta’ala berfirman,

يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِى

“Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR. Bukhari no. 7492 dan Muslim no. 1151). Karena ia meninggalkan kenikmatan-kenikmatan tersebut karena Allah, maka Allan akan mengganti dengan yang lebih baik. Bahkan amalan puasa ini dikhususkan untuk Allah. Allahlah yang nanti akan membalas amalan puasa tersebut. Dalam hadits qudsi disebutkan,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ ، إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

“Setiap amalan manusia adalah untuknya. Kecuali amalan puasa itu untuk Allah dan Dia yang nanti akan membalasnya.” (HR. Bukhari no. 5927 dan Muslim no. 1151).

BACA JUGA:Pahalanya Dilipatgandakan, Inilah 3 Puasa Wajib yang Dianjurkan pada 10 Hari Awal Dzulhijjah

Semoga Allah senantiasa memudahkan kita sehingga menjadi orang yang bisa menjaga puasanya. Sehingga bisa merasakan keistimewaan di hari Kiamat kelak. (*)

Sumber: