Menyiapkan Bekal Utama Ramadhan dengan Iman, Ilmu dan Taubat

Menyiapkan Bekal Utama Ramadhan dengan Iman, Ilmu dan Taubat--
MAGELANG EKSPPRES- Kata Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Aku tidak mengetahui ada amalan tertentu untuk menyambut bulan Ramadhan selain seorang muslim menyambutnya dengan bergembira, senang dan penuh suka cita serta bersyukur kepada Allah karena sudah berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan.”
Berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan sungguh merupakan nikmat besar dari Allah. OIeh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memberikan kabar gembira kepada para sahabat karena datangnya bulan ini.
Beliau menjelaskan keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan dan janji-janji indah berupa pahala yang melimpah bagi orang yang berpuasa dan menghidupkannya.
BACA JUGA:Meneladani Shalat Malam dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam
Menyambut bulan Ramadhan yang mulia ini hendaklah seorang muslim menyiapkan bekal yang akan dibawa. Ibarat seorang musafir, kita juga harus menyiapkan bekal Ramadhan.
Kelengkapan bekal yang akan dibawa sangat menentukan kesempurnaan puasa kita.
Setidaknya ada 3 bekal utama yang harus disiapkan seorang Muslim ketika Ramadhan. Yakni Iman, Ilmu dan Taubat.
1. Bekal Iman
Nabi ‘alaihimush shalaatu was salaam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan puasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 2014 dalam Shalat Tarawih, Bab “Keutamaan Lailatul Qadr”, dan Muslim no. 760 dalam Shalat Musafir dan Qasharnya, Bab “Motivasi Qiyam Ramadhan”)
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud karena iman adalah membenarkan wajibnya puasa dan ganjaran dari Allah ketika seseorang berpuasa dan melaksanakan qiyam ramadhan.
Sedangkan yang dimaksud “ihtisaban” adalah menginginkan pahala Allah dengan puasa tersebut dan senantiasa mengharap wajah-Nya.” (Syarh Al Bukhari libni Baththol, 7: 22). Intinya, puasa yang dilandasi iman dan ikhlas itulah yang menuai balasan pengampunan dosa yang telah lalu.
BACA JUGA:Sedekah, Ikhtiar Berobat yang Dianjurkan oleh Rasulullah agar Sembuh dari Penyakit
Orang yang beriman tentu akan menyerahkan semua urusan pada Allah Ta’ala. Dia senantiasa bergantung dan tawakkal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: