Keberkahan Harta di Akhir Ramadhan, Belanjakan di Jalan Allah Berapa pun Besarnya!

Keberkahan Harta di Akhir Ramadhan, Belanjakan di Jalan Allah Berapa pun Besarnya!--
Al-Qadhi Abu Syuja rahimahullah telah membahas tentang masalah nafkah untuk kerabat. Beliau rahimahullah menyebutkan hal ini dalam kitab fikih dasar madzhab Syafi’i, Matan Al-Ghayah wa At-Taqrib.
Abu Syuja’ menyatakan bahwa nafkah untuk kedua orang tua dan anak-anak itu wajib.
Nafkah anak untuk kedua orang tua dihukumi wajib ketika memenuhi dua syarat :
1.Miskin dan tidak kuat dalam mencari nafkah, atau
2.Miskin dan gila (hilang ingatan)
Nafkah seseorang pada anak-anaknya dihukumi wajib ketika memenuhi tiga syarat :
1.Miskin dan masih kecil (belum baligh), atau
2.Miskin dan belum kuat untuk bekerja, atau
3.Miskin dan gila (hilang ingatan)
Disebutkan oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, dasar wajibnya nafkah untuk orang tua dan anak adalah dalil Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijmak (kesepatan para ulama).
Dalil dari Al-Qur’an,
فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَآَتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ
“Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya.” (QS. Ath-Thalaq: 6)
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf.” (QS. Al-Baqarah: 233)
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)
Kedua, Keutamaan Membayar Zakat Maal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: