Bupati Temanggung Hentikan Izin Toko Modern demi Selamatkan Warung Kelontong

Bupati Temanggung Hentikan Izin Toko Modern demi Selamatkan Warung Kelontong

TOKO MODERN. Salah satu toko modern yang ada di pusat kota Temanggung, lokasinya tidak jauh dari pasar Kliwon Temanggung. -SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID Meski belum genap satu tahun memimpin, tetapi Bupati Temanggung, Agus Setyawan terus melakukan gebrakan demi gebrakan.

Salah satu yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat luas adalah kebijakannya untuk memberhentikan sementara penerbitan izin pendirian toko modern atau swalayan.

Agus menyebut, kebijakan itu sejatinya telah ia tempuh beberapa hari pasca resmi dilantik sebagai Bupati Temanggung, tepatnya pada 20 Februari 2025 silam.

BACA JUGA:Bupati Temanggung Larang Pelajar Tanpa SIM Bawa Kendaraan, Disdik Segera Terapkan SE

BACA JUGA:Penjamah Makanan di Dapur MBG Temanggung Wajib Jalani Pelatihan Sebelum Bertugas

Langkah tersebut ia ambil lantaran sebelumnya, tak sedikit toko-toko moderen yang terus bermunculan, bahkan merambah wilayah pedesaan.

Hal itu dianggap sebagai sebuah potensi ancaman tersendiri bagi eksistensi toko-toko tradisional alias warung kelontong yang keberadaannya tersebar di penjuru wilayah pemukiman warga, baik perkotaan maupun pedesaan.

“Sebelumnya, di Temanggung toko moderen bebas didirikan. Tetapi, belum genap satu bulan setelah saya dilantik, saya memang mengambil langkah kebijakan berupa penerbitan aturan pemberhentian sementara izin pendirian toko modern,” tegasnya.

BACA JUGA:Ngopling Jadi Ajang Sinergi: Bupati Temanggung Ajak Pelaku Usaha dan Wisata Bangun Pariwisata Berkelanjutan

BACA JUGA:TMMD Sengkuyung Tahap IV Temanggung, Bangun Desa Jetis: Dorong Ekonomi dan Pariwisata Lereng Sumbing

Pria yang akrab disapa Agus Gondorong itu mengaku cukup prihatin dengan situasi yang menimpa para pelaku usaha warung kelontong, apabila toko-toko moderen baru silih berganti berdiri di berbagai wilayah.

Hal itu dirasa dapat menghambat perputaran ekonomi bagi pemilik warung kelontong, apabila semakin banyak warga masyarakat yang berbondong-bondong berpindah lokasi pembelian kebutuhan sehari-hari mereka menuju toko-toko moderen.

“Saya terus berupaya agar bagaimana sebuah kebijakan, senantiasa selalu berpihak pada masyarakat. Bayangkan saja, warung-warung kelontong itu omset hariannya berapa sih, tidak besar. Tetapi, saat berdiri toko moderen di dekat pemukiman, terutama pedesaan, dimungkinkan banyak warga yang beralih berbelanja ke toko moderen. Kasihan para pemilik warung kelontong,” urainya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: temanggung ekspres

Berita Terkait