Harga Tembakau 2025 Anjlok, Petani Temanggung Merugi Meski Panen Raya Usai
JEMUR. Sejumlah petani sedang menjemur tembakau di lapangan di Desa Tegalurung Kecamatan Bulu pada panen raya kemarin. -SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Panen raya tembakau 2025 telah berakhir, namun harapan petani untuk meraih keuntungan masih jauh dari kenyataan.
Harga jual tembakau kering tidak mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024, membuat petani kembali gigit jari.
Kondisi makin berat karena salah satu pabrikan rokok kretek terbesar, Gudang Garam, kembali tidak melakukan pembelian tembakau dari petani pada musim panen tahun ini.
BACA JUGA:Harga Bawang Meroket di Temanggung, Petani Baru Mulai Tanam Setelah Panen Tembakau
Ditambah cuaca yang kurang bersahabat selama masa panen, kualitas tembakau pun ikut terpengaruh.
Situasi tersebut membuat harga jual tembakau kering berada jauh di bawah ekspektasi petani.
Padahal, biaya budidaya hingga panen terus meningkat setiap tahun.
BACA JUGA:Petani Tembakau Temanggung Berharap Pabrikan Rokok Tetap Serap Hasil Panen Hingga Akhir Musim
“Di tingkat petani, harga tembakau kering hanya berkisar Rp45.000 sampai Rp70.000 per kilogram,” ungkap Syarifudin (43), petani asal Kecamatan Kledung, Rabu (19/11).
Ia menjelaskan, harga sangat bergantung pada kualitas, sementara cuaca tahun ini tidak mendukung untuk menghasilkan tembakau terbaik—meski sebagian besar petani telah menanam varietas kemloko yang selama ini dianggap mampu meningkatkan kualitas panen.
Petani juga sudah berusaha memenuhi standar pabrikan dengan tidak mencampur tembakau dari daerah lain.
“Segala upaya sudah dilakukan untuk memenuhi permintaan pabrikan, tapi harga jual tetap tidak meningkat,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Suroto (54), petani dari Kecamatan Selopampang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: temanggung ekspres