Pembukaan Bimtek juga dihadiri oleh pihak Dirjen PSLB3 KLHK RI, Federius, secara daring, dan hadir langsung perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan, Slamet, Camat Purworejo, Adi Pawoko, Kapolsek Purworejo, Bruyi Rohman, Kepala Desa Pacekelan, Mulyanto, serta 100 peserta Bimtek dari Kecamatan Purworejo, Kaligesing, Loano, dan Kemiri.
Federius mengatakan, sesuai tupoksi Dirjen PSLB3 ini membidangi soal pengolahan sampah. Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi sampah plastik.
“Disarankan masyarakat menggunakan bahan yang ramah lingkungan, jadi lebih mudah pengolahan dan penguraiannya. Sampah plastik penguraiannya lama, Kalau tidak ditangani akan terus bertambah. Semoga bimtek ini bisa menjadi bekal bagi masyarakat khususnya para peserta bimtek," terangnya.
Kabid Pengelola Persampahan dan Keanekaragaman Hayati (PPKH) DLH Kabupaten Purworejo, Slamet, menyebut sampah di Purworejo sampai hari ini masih dalam kategori aman dibanding wilayah lain ada yang bermasalah dengan sampah. Perlu diketahui, menurut penelitian setiap orang menghasilkan setengah kilogram sampah per hari.
Harapannya dengan adanya bimtek ini masyarakat bisa aktif mengolah sampah sehingga sampah tidak harus sampai ke Tempat Pembuangan Akhir. Pihaknya juga berharap, Komisi IV DPR RI kedepan bisa membantu kebutuhan sarpras pengolahan sampah di Purworejo, karena aspirasi bisa masuk ke sektor sampah.
BACA JUGA:Bau Sampah TPSA Mertoyudan Hingga ke Lingkungan Masyarakat dan Sekolah
"Total sampah (di TPA Purworejo) 65 ton per hari, satu hari bisa sampai sekitar 12 ton yang didaur ulang. Pembakaran dengan mesin instalator (dibakar) 6-7 ton. Lainnya ada yang dikompos 1 ton, untuk makan magot dan lainnya. Yang terolah 15-20 persen," jelasnya. (top)