Festival Lima Gunung XXIV Magelang Libatkan Lebih dari 1.800 Seniman

Festival Lima Gunung XXIV Magelang Libatkan Lebih dari 1.800 Seniman

FLG. Festival Lima Gunung (FLG) XXIV resmi digelar selama lima hari, mulai 9 hingga 13 Juli 2025 di Dusun Tutup Ngisor, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES

DUKUN, MAGELANGEKSPRES.ID - Festival Lima Gunung (FLG) XXIV resmi digelar selama lima hari, mulai 9 hingga 13 Juli 2025 di Dusun Tutup Ngisor, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Acara yang mengusung tema “Andhudhah Kawruh Sinengker” atau “Menggali Ilmu yang Tersembunyi” tersebut melibatkan lebih dari 1.800 seniman dari dalam dan luar negeri.

Suasana pembukaan berlangsung meriah dan khidmat.

BACA JUGA:Festival Lima Gunung XXIV/2025 di Magelang Akan Kembali Digelar

Gamelan berpadu dengan doa serta pekik semangat seniman yang datang dari berbagai kalangan anak-anak dusun, pelajar, hingga seniman dari kota besar di Indonesia serta negara seperti Jepang dan Prancis.

Festival ini telah menjelma menjadi ruang pertemuan antara kesenian, spiritualitas, serta refleksi terhadap situasi sosial kekinian.

Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono menyebut tema tahun ini lahir dari keprihatinan terhadap generasi muda yang mulai menjauh dari khazanah ilmu lokal.

BACA JUGA:Festival Lima Gunung XXII/2024: Wolak-Waliking Zaman, Refleksi Seni dan Budaya di Kaki Merapi

"Kami ingin membangkitkan kembali kesadaran akan warisan intelektual dan spiritual yang selama ini tersembunyi di desa-desa,” ujar Sujono.

Salah satu sorotan utama FLG tahun ini adalah penganugerahan perdana Uma Gunung Award.

Ini diberikan atas penghargaan budaya bagi tokoh-tokoh yang dinilai berjasa secara spiritual, intelektual, dan budaya.

BACA JUGA:SMP Negeri 8 Magelang Tampilkan Tari Taman Soka di Festival Lima Gunung

Para penerima penghargaan tersebut adalah almarhum KH Hamam Djafar (pendiri Pesantren Pabelan), M Habib Chirzin (duta perdamaian dunia), Romo Sindhunata SJ (budayawan dan penulis), almarhum Jacob Oetama (pendiri Harian Kompas), serta kelompok musik spiritual Kiai Kanjeng yang dipimpin Emha Ainun Nadjib.

Di panggung utama, berdiri instalasi raksasa Dewa Ganesha setinggi tujuh meter yang menjadi ikon festival tahun ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait