Bukti Kasih Sayang Allah : Melipatgandakan Amal Baik dan Tidak Melipatgandakan Amal Buruk

Bukti Kasih Sayang Allah : Melipatgandakan Amal Baik dan Tidak Melipatgandakan Amal Buruk

Bukti Kasih Sayang Allah : Melipatgandakan Amal Baik dan Tidak Melipatgandakan Amal Buruk --

MAGELANG EKSPRES-Setiap amal baik dan buruk manusia dicatat dan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat. Setiap amal baik akan mendapatkan pahala dengan jaminan syurga dan amal buruk mendapatkan dosa dengan dimasukan ke dalam neraka.

Kalau banyak kumpulan amal baiknya peluang mendapatkan syurga semakin besar. Jika sebaliknya, pintu neraka sudah menunggu.

Namun Allah sangat sayang kepada hamba-Nya, sehingga Allah melipatgandakan amal baik yang pernah dilakukan manusia dan tidak melipatgandakan amal buruk.

Seperti yang disebutkan dalam hadist ini :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ : قَالَ : إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً

“Dari Ibnu ‘Abbas, dari Nabi Shalallahu'alaihi wasallam yang beliau riwayatkan dari Tuhannya (hadis qudsi) ‘azza wa jalla berfirman, yang beliau sabdakan ;

BACA JUGA:Tergantung pada Allah, Tidak Tergantung pada Makhluk

“Allah menulis kebaikan dan kejahatan,”

selanjutnya beliau jelaskan;

“siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat satu kebaikan di sisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, bahkan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan lipatganda yang tidak terbatas, sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja.” (HR. Al Bukhari)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa amal baik akan dicatat menjadi sebuah kebaikan sejak amal tersebut baru diniatkan. Berbeda dengan amal buruk dicatat sebagai sebuah keburukan saat sudah diamalkan, bahkan mendapatkan pahala pada saat niat buruk tersebut tidak jadi (urung) diamalkan.

Jika seseorang berniat ingin melakukan 1 kebaikan, dan ternyata dia tidak jadi mengamalkannya, maka Allah tetap mencatatnya sebagai 1 kebaikan.

Dan jika niat  melakukan 1 kebaikan itu dikerjakan  maka Allah catat dari 1 kebaikan menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat bahkan lebih.

Jika seseorang berniat ingin melakukan 1 keburukan, tetapi tidak melakukannya karena Allah, maka Allah catat itu sebagai 1 kebaikan.

Namun jika niat melakukan 1 keburukan itu dilakukannya, maka Allah hanya mencatatnya sebagai 1 keburukan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: