Sedekah itu Buat Diri Kita, Allah Tidak Butuh

Sedekah itu Buat Diri Kita, Allah Tidak Butuh

Sedekah itu Buat Diri Kita, Allah Tidak Butuh--

MAGELANG EKSPRES- Allah 'Azza wa Jalla memotivasi hamba-hamba-Nya untuk berbagi. Karena sejatinya, ketika kita bersedekah, mengeluarkan uang, membantu orang lain, membangun masjid, pesantren dan sekolahan, itu buat kita sendiri.

Kata Allah 'Azza wa Jalla dalam surat Al-Baqarah ayat 272

{ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَىٰهُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا۟مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ ۞ }

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah: 272)

BACA JUGA:Merahasiakan Sedekah dengan Membeli Tanpa Menawar

Allah itu tidak butuh dengan shadaqah dan infaq kita. Tapi yang butuh dengan kebaikan itu adalah kita sendiri.

Sebagian ulama mengatakan, tatkala engkau membantu orang lain, jangan merasa engkau telah berbuat baik sama orang itu.

Kalau  engkau sudah membantu seseorang. Engkau sedang membantu dirimu sendiri! Kita sedang membantu diri kita sendiri. Tatkala kita memberikan uang umpamanya Rp100 ribu kepada orang miskin dan orang itu gembira dikasih. Engkau pun seharusnya gembira. Kenapa? Karena engkau telah berbuat baik kepada dirimu sendiri.

Kemudian Allah ingatkan, apa saja yang kalian infakkan, hendaklah meniatkannya mencari karunia Allah. Bukan ingin pamer, bukan mengharapkan balas budi, bukan mengharapkan ucapan terima kasih.

Dan Allah sebutkan, "Apa saja kebaikan yang kalian infakkan, pasti kalian akan mendapatkan balasannya."

Tidak ada yang tahu, kalau kita pernah shadaqah Rp500 ribu, karena tidak ada dalam catatan. Semua dicatat dan kita akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan yang kita niatkan. Karena ada orang yang rajin bershadaqah, rajin berbagi, tapi salah niat.

BACA JUGA:Donor Darah Termasuk Sedekah yang Paling Utama, Ulama Mengharamkan Jual Beli Darah

Dalam ayat terakhir, Al-Baqarah ayat 273, Allah Ta’ala berfirman,

{ لِلْفُقَرَآءِ ٱلَّذِيْنَ أُحْصِرُوا۟ فِى سَبِيْلِ ٱللهِ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِى ٱلْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ ٱلْجَاهِلُ أَغْنِيَآءَ مِنَ ٱلتَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمَٰهُمْ لَا يَسْـَٔلُوْنَ ٱلنَّاسَ إِلْحَافًا ۗ وَمَا تُنفِقُوْا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللهَ بِهِۦ عَلِيمٌ ۞ }

"(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia tidak dapat berusaha di bumi. (Orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari minta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang engkau infakkan, sungguh Allah Maha Mengetahui."

Allah menekankan, Allah itu tahu, Allah itu Maha Tahu ke mana uangmu engkau belanjakan, baik yang untuk keburukan atau kebaikan. Sehingga di ayat ini, seakan-akan ada anjuran, kalau shadaqah, enggak harus orang tahu engkau. Allah Maha Tahu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: