Bukti Kesempurnaan Cinta Allah pada Hambanya
Tanda kasih sayang Allah begitu besar dan sempurna kepada seluruh makhluk-Nya-starline-FREEPIK
Apabila Allah ‘Azza wa Jalla mencintai seorang hamba, Dia akan mengujinya hingga Dia membersihkannya dari dosa-dosa dan mengosongkan hatinya dari kesibukan dunia sebagai bentuk kecemburuan Allah Ta’ala kepadanya.
Allah Ta’ala telah berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Sungguh, Kami benar-benar akan mengujimu sehingga mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu serta menampakkan (kebenaran) berita-berita (tentang) kamu.” (QS. Muhammad: 31)
BACA JUGA:Bukti Kasih Sayang Allah : Melipatgandakan Amal Baik dan Tidak Melipatgandakan Amal Buruk
2. Mewafatkannya ketika Sedang Beramal Saleh
Di antara tanda kecintaan Allah Ta’ala kepada hambanya adalah memberikan taufik untuk beramal saleh pada saat-saat terakhir hidupnya agar nyawanya dicabut dalam keadaan beramal kebaikan.
Diriwayatkan dari Amru bin Al-Hamiq bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا عَسَلَهُ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا عَسَلَهُ؟ قَالَ: يُوَفِّقُ لَهُ عَمَلًا صَالِحًا بَيْنَ يَدَيْ أَجَلِهِ حَتَّى يَرْضَى عَنْهُ جِيرَانُهُ أَوْ قَالَ: مَنْ حَوْلَهُ
“Apabila Allah Ta’ala mencintai seorang hamba, Dia akan menjadikannya seperti madu.” Amru bin Al-Hamiq bertanya, “Wahai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam! Apa yang dimaksud dengan menjadikannya seperti madu?” Beliau menjawab, “Memberinya taufik untuk beramal saleh sebelum ajalnya, hingga para tetangganya —atau orang-orang di sekitarnya— meridhainya.” (Kitab Shahih At-Targhib wa At-Tarhib jilid 3 hlm. 311).
BACA JUGA:Uu Ruzhanul: Kasih Sayang Keluarga Hal Utama bagi Lansia
3. Menjadikan Orang-Orang Beriman Mencintainya dan Diterima oleh Para Penduduk Bumi
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, (Allah Ta’ala) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa cinta pada mereka.” (QS. Maryam: 96). Yakni kecintaan padanya dalam hati orang-orang beriman.
Diriwayatkan dari Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ، فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ القَبُولُ فِي أَهْلِ الأَرْضِ
“Apabila Allah Ta’ala mencintai seorang hamba, Dia akan menyeru kepada malaikat Jibril, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala mencintai si Fulan, maka cintailah dia!’ Sehingga Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru para penghuni langit, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala mencintai si Fulan, maka cintailah dia!’ Sehingga para penghuni langit turut mencintainya. Kemudian dia dijadikan sebagai orang yang diterima di kalangan para penghuni bumi.” (HR. Al-Bukhari no. 3209).
BACA JUGA:3 Alasan yang Dibolehkan Minta-minta dalam Islam, Selain itu Hukumnya Haram!
Diriwayatkan dari Suhail bin Abi Shalih, ia menceritakan, “Dulu kami sedang berada di padang Arafah, lalu Umar bin Abdul Aziz berjalan di antara orang-orang. Mereka kemudian berdiri dan melihatnya. Aku pun berkata kepada ayahku, ‘Wahai ayah! Aku berpandangan bahwa Allah Ta’ala mencintai Umar bin Abdul Aziz.’ Ayahku bertanya, ‘Mengapa demikian?’ Aku menjawab, ‘Karena rasa cinta padanya yang ada dalam hati manusia.’" (Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari no. 3209 dan Muslim no. 2637).
Semoga bisa menambah khasanah ilmu dan Allah mudahkan kita dalam melakukan ketaatan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
