Adab Memberikan Minum dalam Bermajelis
Ustadz Syafiq Riza Basalamah--
Menurut Ustadz Syafiq, ini adab orang tua dalam menciptakan generasi-generasi yang handal. Bagaimana anak-anak itu dihormati dan dimuliakan.
Kemudian, bagaimana juga pemuda itu tahu, paham, bahwasanya Nabi adalah orang yang mulia dan bagian berkah yang kalau Beliau kasihkan kepada orang tua itu, mungkin terakhir habis dapatnya dia. Maka dia ingin mendapatkan langsung dari tangan Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam dan meminumnya, kemudian baru yang lainnya.
BACA JUGA:Berlomba-lomba untuk Urusan Akhirat
Hal ini juga menunjukkan bahwa ketika bermajelis itu ada adabnya. Adabnya adalah, ketika satu orang dikasih minum, maka dia berikan kepada yang di kanan dia. Jadi bukan yang di kiri dia. Di kanan dia. Dan tidak setiap orang diberi gelas. Satu wadah. Jadi minumnya gantian di wadah tersebut. “Ini menunjukkan adanya berkah, adanya kebersamaan. Dan mereka tentunya orang-orang yang hidup menjaga kebersihan semuanya, sehingga mereka enggak takut penyakit,” ujarnya.
Lain halnya, ketika kita di satu majelis membawa makanan atau bawa minuman, yang pertama kita kasih bukan yang di kanan kita tapi kita utamakan di majelis itu yang paling tua, umpamanya. Umpamanya kita membawa satu nampan makanan, yang pertama kita kasih itu yang paling tua, yang paling mulia, yang paling alim. Setelah itu baru ke kanannya orang ini, bukan kanan kita, tapi kanan orang yang alim ini yang kita kasih.
“Kalau memang kita kasihkan kepada dia, biar orang alim itu yang melanjutkannya.” (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: