317 Warga Positif HIV/AIDS, Dinkes Tegal Optimalisasi Program Edukasi Pencegahan

317 Warga Positif HIV/AIDS, Dinkes Tegal Optimalisasi Program Edukasi Pencegahan

MAGELANGEKSPRES.COM,TEGAL – Sebanyak 317 warga Kota Tegal dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS. Jumlah tersebut merupakan hasil verifikasi temuan kasus di Fasilitas Kesehatan Kota Tegal yang dikelola Dinas Kesehatan sejak 2008 hingga 31 Oktober 2019. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari menjelaskan, terungkapnya temuan kasus HIV/AIDS yang berstatus warga Kota Tegal terbagi menjadi dua. Yakni, 199 orang positif menderita HIV, 118 orang positif menderita AIDS dan 54 orang lainnya sudah meninggal dunia karena HIV/AIDS. ”Untuk rincian status penderita HIV/AIDS, terbagi menjadi delapan kelompok dengan dominasi pelanggan Wanita Pekerja Seks (WPS),” ungkapnya saat Seminar HIV dengan tema Generasi Sehat Indonesia Unggul, Bersama Masyarakat Meraih Sukses di Gedung Adipura, Kamis (14/11). Dari total 317 penderita HIV/AIDS, lanjut Prima, meliputi 111 pelanggan WPS, 52 pasangan Risiko Tinggi (Risti), dan 92 Lelaki Suka Lelaki (LSL). Kemudian, 21 Wanita Pekerja Seks (WPS), 13 pengguna narkoba suntik (penasun), 10 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), lain-lain 10 orang, dan 8 waria. Menurut Prima, pada pelayanan fasilitas kesehatan di Kota Tegal juga tercatat sebanyak 909 temuan kasus HIV/AIDS. Jumlah tersebut merupakan data global temuan kasus HIV/AIDS di fasilitas kesehatan (Faskes) Kota Tegal dengan tidak memandang domisili penderita (campuran-red). Hasil pemeriksaan merupakan jumlah total sejak 2008 hingga 31 Oktober 2019. Yakni, 574 laki-laki dan 335 perempuan meliputi 523 penderita HIV dan 286 lainnya penderita AIDS. Sementara itu, Pemegang Program IMS HIV/AIDS dr Lenny Herlina menyampaikan, menindaklanjuti temuan kasus HIV/AIDS tersebut, pihaknya juga melakukan berbagai upaya. Di antaranya, memperluas akses layanan Klinik Terpadu HIV Kota Tegal yang terbagi menjadi beberapa jenis. Yakni, Klinik Inveksi Menular Seksual (IMS) dengan capaian 11 layanan atau 66 persen di 8 Puskesmas, 1 RSIA, dan 2 klinik swasta. ”Kemudian, tujuh klinik Pengobatan dan Pendampingan di 1 RS, 4 Puskesmas, 1 klinik paru, 1 puskesmas Satelit Klinik PDP,” terangnya. Lebih lanjut Lenny menambahkan, selain itu sebanyak 23 layanan atau mencapai 85 persen klinik Voluntary Counselling and Testing (VCT) meliputi 4 RS, 1 RSIA, 8 Puskesmas, 1 klinik paru, dan 9 klinik swasta dan Rumah Bersalin. Terakhir, program kolaborasi TB-HIV mencapai 12 layanan atau 44 persen di 3 RS, 8 Puskesmas dan 1 klinik paru. ”Optimalisasi program edukasi pencegahan HIV/AIDS, juga dilakukan meliputi peningkatan upaya premodial prevension, penguatan promosi, pencegahan, pengobatan dan pendampingan hingga penguatan jejaring,” pungkasnya. Dalam seminar yang digelar Dinkes Kota Tegal, hadir Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional 2019. (syf/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: