Geser UMKM, Jokowi Salurkan KUR ke Sektor Pertanian

Geser UMKM, Jokowi Salurkan KUR ke Sektor Pertanian

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) belum berdampak signifikan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Jokowi bakal mengalihkan penyaluran KUR ke sektor pertanian. Hal itu disampaikan Jokowi saat rapat terbatas membahas UMKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/12) yang dihadiri oleh menteri Kabinet Indonesia Maju dan sejumlah kepala negara. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakab, plafon anggaran KUR yang mencapai Rp190 triliun dan suku bunga 6 persen pada 2020 harus bisa mendongkrak perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global. Untuk itu, dia berpesan, agar plafon KUR yang semakin besar itu penyalurannya bisa tepat sasaran, sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. \"Dari laporan yang saya terima penyaluran KUR lebih banyak ke sektor perdagangan. Ini yang harus kita geser. Harus kita masukkan ke sektor-sektor produktif, terutama usaha mikro yang bergerak di sektor pertanian,\" kata Jokowi. Lanjut Jokowi, bahwa anggaran kementerian untuk sektor pertanian yang baru dimanfaatkan baru sekitar 30 persen dari plafon yang ada. Untuk industri pengolahan mikro juga baru digunakan 40 persen. Baca juga Maskapai Dilarang Naikan Harga Tiket saat Nataru Nah, Jokowi akan mencari permasalahan tersebut ada di mana, sehingga penyaluran KUR tidak tersumbat dan tepat sasaran yang bisa dinikmati oleh UMKM. \"Apakah nanti diperlukan sebuah skema KUR khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor-sektor yang ada dan juga grace period yang khusus menyesuaikan waktu produksinya,\" ujar Jokowi. Terpisah, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan, penyaluran KUR dari UMKM ke sektor pertanian dianggap langkah yang tepat untuk meningkatkan perekonomian ke depeannya. \"Sektor pertanian mempunyai efek multiplier yang lebih besar dibandingkan perdagangan. Namun demikian seharusnya disalurkan juga ke industri pengolahan pangan yang mempunyai multiplier yang besar juga. Industri pengolahan makanan naik pasti mendorong sektor pertanian,\" ujar Huda kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Senin (9/12). Sebelumnya untuk untuk mengembangkan industri UMKM di dalam negeri, pemerintah memangkas KUR dari 7 persen menjadi 6 persen. Kebijakan ini mulai berlaku pada Januari 2020 mendatang. \"Rapat koordinasi soal perubahan kebijakan KUR telah disepakati yang akan didorong ke depan adalah KUR yang pro kerakyatan. Januari 2020 suku bunga turun menjadi 6 persen,\" ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, kebijakan baru terkait KUR akan memberikan dampak positif pada neraca peragangan dalam negeri. \"KUR ini luar biasa, KUR perindustrian akan kami fokuskan ke kegiatan industri kecil dan menengah untuk subtitusi impor, lalu bisa masuk ke rantai pasok,\" kata Agus.(din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: