Jelang Hari Kurban, Penjualan Kambing di Wonosobo Diprediksi Turun

Jelang Hari Kurban, Penjualan Kambing di Wonosobo Diprediksi Turun

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dengan adanya pandemi corona yang berpengaruh pada perekonomian masyarakat, para pedagang telah siap dengan turunnya permintaan hewan kurban tahun ini, khususnya bagi para pedagang kambing. Salah satu peternak sekaligus pedagang kambing Ahmad Rhomadon mengatakan, sejak tahun lalu mengamati tren permintaan kambing yang selalu turun. Selain dipengaruhi perekonomian, para pencari hewan kurban juga banyak yang beralih ke sapi. Menurut Ahmad, harga kambing pun selalu mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan. “Kalau tahun ini, perkiraan harga kambing yang ideal, atau domba gembel di kisaran Rp2,4 Juta sampai Rp2,8 juta untuk yang ideal untuk kurban. Dari tahun kemarin bisa terpaut Rp200.000. Kalau kenaikan harga lazim saja karena mengikuti perkembangan harga dan jasa peternaknya. Apalagi sekarang jumlah peternak tidak sebanyak dulu. Ditambah lagi rata-rata warga memilih kurban sapi,” ungkapnya kemarin (15/12). Selain kambing jenis peranakan seperti domba afrika, para pedagang juga pesimis dengan penjualan kambing jawa atau kambing jenis lokal yang dari sisi fisik dinilai kurang diminati. Meskipun perhitungan harga rata-rata dinilai dari berat kilogram tapi peternak sudah mulai beralih. Kendati per kilogramnya disamakan dengan rasio Rp70.000, namun peternak lebih memilih beternak domba. “Kalau selain diambil dagingnya, domba juga banyak diternak untuk dipanen bulunya dan juga susunya. Tapi ada jenis tertentu yang memang lebih menguntungkan untuk susunya. Maka yang dijual untuk hewan kurban biasanya jenis tersendiri yang mudah dibesarkan. Sekarang rata-rata dua tahun lebih sedikit sudah lumayan bagus dan ideal,” imbuhnya. Baca Juga 25 Persen Calon Pengantin di Wonosobo Sudah Hamil di Luar Nikah Beberapa kecamatan yang masih produktif menyuplai kambing maupun domba termasuk dari wilayah Leksono, Kaliwiro, Sukoharjo, Selomerto, hingga Kepil. Beberapa kambing dari wilayah tersebut diungkapkan Ahmad bahkan banyak dibawa ke kabupaten tetangga seperti Temanggung maupun Magelang. Setahun lalu, Ahmad mengaku bisa menjual hingga 60 ekor kambing baik yang diternaknya sendiri maupun dari para petani lain, namun tahun ini diprediksinya hanya di angka 30 kambing. “Kalau ke luar kabupaten, biasanya harga naik sampai Rp150.000, itu pun di sana masih dianggap wajar dan harga dari sini memang cukup terjangkau. Belum termasuk nanti perawatan sebelum dijual ke pembeli terakhir,” pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: