Khawatir Terjadi Ledakan Kunjungan, Objek Wisata di Wonosobo Mulai Dibanjiri Pengunjung
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Kawasan objek wisata di pegunungan Dieng kembali dibanjiri oleh wisatawan. Bahkan ribuan wisata yang hendak ke kawasan eksotis itu sempat terjebak macet lantaran adan mobil elf pembawa wistawan mongok di sekitar gardung pandang Tieng. Sejak diterjang pandemi covid 19, kawasan Dieng sempat tidak didatangi wisatawan. Namun belakangan pemerintah daerah memberi kelonggaran untuk dibuka kembali dengan protokol kesehatan. Dikawal tim pengawas. “Kalau sudah tumplek blek, kemungkinan besar protokol kesehatan nyaris tidak dapat dilaksanakan,” ungkap Kabid Destinasi Wisata Disparbud, Edi Santoso kemarin. Menurutnya, yang perlu dipantau adalah sejauh mana masing masing tempat wisata dengan disiplin memenuhi kapasitas maksimal yang dipersyaratkan dan mewajibkan pengunjung untuk melaksanakan protokol kesehatan. “Minggu, Dieng macet luar biasa, pantauan kami di sejumlah lokasi wisata, seperti di area kawasan DPT dan Batu Ratapan Angin, penerapan protokol belum dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya. Baca Juga Dua Kebakaran Rumah Dipicu Tungku Api Berkaitan dengan hal tersebut, pihak Dinas Pariwisata akan memberikan laporan terhadap kondisi objek wisata yang sudah membuka kembali dan pola penerapan protokol kesehatan. “Nanti kami kembalikan kepada pimpinan untuk evaluasi nya. Bagaimana kebijakan menindaklanjutinya, mungkin setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh,” ucapnya. Diakui bahwa, pihaknya memang belum menemukan tata kelola kunjungan di waktu yang bersamaan atau melakukan kunjungan bersama. Jika di dalam area tempat wisata mungkin masih bisa ditangani namuan jika sudah berkumpul atau bergerombol di jalan2-jalan belum ada bayangan utnuk mengatasinya. “Ledakan kunjungan memang selalu menjadi kekuatiran dari awal. Ini sebenanrya bisa disiasti dengan reservasi online, dan kita baru akan mengarah kesana. Itu juga butuh komitmen kuat dan kesiapan semua pihak,” terangnya. Edi juga menambahkan, butuh ketegasan lagi dari pihak terkait, tidak hanya tempat pariwisata, sebab banyak wisatawan juga mengarah ke tempat-tempat pelaku usaha, utamanya kuliner, sehingga perlu berbagai peran dan tanggungjawab. “Saya kira perlu ada penguatan pada pengawasan, sebab secara umum, tidak hanya di lokasi wisata kita juga melihat di tempat usaha, mulai lupa menerapkan standar pelaksaan protokol kesehatan. Jangankan mendata identitas wisatawan atau pengunjung yang datang. Mengecek suhu pun banyak yang tidak melakukan,” ucapnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: