Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Jawa melalui \"Games”

Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Jawa melalui \

MAGELANGEKSPRES.COM,PEMBELAJARAN muatan lokal (mulok) Bahasa Jawa di Sekolah Dasar (SD) hampir sebagian besar tidak diminati oleh siswa. Itu yang terjadi di SD Negeri Ngasinan 1, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, rata – rata hasil  ujian siswa mata pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa masih rendah. Metode pembelajaran dengan cara ceramah, tanya jawab, dan cerita yang berpusat pada keaktifan guru tanpa melibatkan siswa akan semakin menjauhkan minat siswa untuk belajar bahasa Jawa semakin rendah. Atas dasar inilah penulis melakukan pembenahan menggunakan metode permaian atau games untuk memperbaiki proses pembelajaran sehigga dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar bahasa Jawa. Materi Unggah – ungguh bahasa Jawa merupakan aspek penting yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam komunikasi. Menurut Nurhayati ( 2004:1 ) unggah – ungguh bahasa adalah sebuah tatanan yang berfungsi untuk mengatur bagaimana seseorang berkomunikasi secara santun atau beradab dengan orang lain. Santun atau beradab maksudnya adalah pantas atau sesuai dengan kondisi penutur, situasi tutur, tujuan tutur, dan pesan yang dituturkan. Karena perkembangan era globalisasi dan kemajuan Iptek hampir sebagaian besar siswa kurang memahami unggah – ungguh. Inovasi pembelajaran bahasa dan satra Jawa memang perlu segera dibenahi karena tuntutan masyarakat semakin kompleks. Tujuan akhir pembelajaran bahasa Jawa adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berbagai kepentingan untuk kemasalatan masyarakat itu sendiri. Penggunaan bahasa Jawa perlu dikembangkan dalam praktik belajar bahasa dan sastra Jawa. Titik berat pembelajaran bahasa Jawa terletak pada keterampilan berbahasa yang sekaligus menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas guru perlu menata diri lebih matang dalam penguasaan metode pembelajaran. Metode permainan adalah salah satu metode yang penulis gunakan untuk menumbuhkan minat siswa untuk senang belajar bahasa Jawa. Manusia adalah makhluk yang gemar bermain, sebab inti dari permainan adalah menumbuhkan kegembiraan. Rasa gembira merupakan kunci keberhasilan dalam belajar bahasa Jawa. Permainan  dalam belajar bahasa Jawa sebagai inovasi dalam pembelajaran. Permainan bahasa Jawa akan semakin seru dan merangsang daya pikir siswa, mana kala permainan sesuai dengan dunia siswa. Pembelajaran memanfaatkan lelagon dolanan anak Menthok – methok, Ilir- ilir, Sluku – sluku Bathok, Gundhul – Gundhul Pacul, Suwe Ora Jamu. Tembang dolanan tersebut tampak lebih meriah dan menyegarkan proses pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dan jenuh dalam pembelajaran. Untuk teknik permainan siswa dibagi dalam beberapa kelompok setiap kelompok bisa tiga – tiga, atau empat – empat disesuaikan dengan games yang akan dimainkan. Susunan kursi dan meja dapat diubah membentuk huruf U, atau lingkaran , atau dikelompokkan berdasarkan jumlah siswa dalam setiap kelompoknya. Adapun teknik permainan yang dikembangkan antara lain : Kesenjangan informasi (informasi gap), menerka (guessing), mencari (search), menjodohkan (matching), mengganti, menukar (exchanging), mengumpulkan (collecting), menggabungkan dan menyusun (combining and arranging ), permainan kartu (card games), teka – teki (puzzles), dan role play. Permainan bahasa Jawa ini dapat dikombinasi atau dirangkai dengan menggunakan lagu – lagu dolanan anak. Misalnya permainan teka-teki,  merangkai kata,  Huruf Jawa, permainan tebak lagu, cangkriman, dan sebagainya dapat digunakan dalam pembelajaran. Metode pembelajaran dengan menggunakan games telah terbukti dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar bahasa Jawa. Para siswa mulai senang pada mata pelajaran mulok bahasa Jawa. Sehingga materi kawruh basa, unggah – ungguh mulai tumbuh dan tidak akan hilang karena perkembangan kemajuan IPTEK siswa tetap memiliki budaya unggah – ungguh sebagai kepribadian bangsa yang berbudaya dan bermartabat. (*) OLEH : WAHYUNINGSIH, S.Pd.SD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: