MIMa Kliwonan Kembangkan Pondok Tahfidz

MIMa Kliwonan Kembangkan Pondok Tahfidz

WONOSOBO – Dengan semakin bertambahnya jumlah siswa serta kebutuhan akan perluasan ruangan, Madrasah Ibtidaiyah Ma\\\'arif (MIMa) Kliwonan Wonosobo membangun gedung berlantai 3 di daerah Bugangan. Gedung tersebut, sedianya akan menjadi kampus II, tepatnya di Kampung Bugangan RW 5. Kini telah masuk ke tahap kedua yaitu bangunan lantai 2 dan 3. “Selain akan dibangun ruang kelas lagi juga akan digunakan untuk perkantoran sekolah. Pembangunan lantai dua sedang berlangsung. Diperkirakan akhir September akan ada pengecoran lagi untuk lantai 3. Saat ini pembangunan lantai 2 sedang dikebut. Selain untuk ruang kelas 4,5, dan 6 di lantai dua akan dibuat kantor dan ruang perpustakaan sekolah,” ungkap kepala sekolah, Muarif, SPd kemarin. Pembangunan yang membutuhkan anggaran sekitar Rp900 juta itu diharapkan dapat selesai sesuai rencana dan tepat waktu. Sehingga pada semester dua nanti bangunan dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. “Kampus MI Ma\\\'arif pertama yang ada di kampung Kliwonan sudah tidak mampu menampung siswa dan sebagian sudah beraktifitas di sini. Kampus satu hanya digunakan untuk kelas satu sampai kelas tiga saja. Itupun sudah masing-masing kelas dua ruangan, karena banyaknya siswa. Sedangkan kelas empat, lima, dan enam sudah berada di Bugangan,” imbuhnya. Diharapkannya, dengan dibangunnya gedung baru yang representative, kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan nyaman. Menurut salah satu guru, Nur Farid, selama ini sekolah sudah muelengkapi sarana-prasarana, seperti masjid dan pondok tahfidz. “Masjid Habibullah Idris yang cukup luas di sekolah digunakan untuk sholat siswa-siswi dan juga untuk kegiatan keagamaan yang lain, seperti pengajian dan kegiatan ekstra lain. Di samping bangunan masjid juga ada pondok tahfidz,yang digunakan oleh para siswa-siswi sekolah setelah lulus ngaji Qira’ati,dan melanjutkan program tahfidz Qur\\\'an,\" ungkap Nur. Diharapkan Nur, ketika mereka lulus sekolah kelak sudah hafal Quran sekitar 5 hingga10 juz dengan metode itu. Menurutnya makin tingginya minat siswa pada MIMa Kliwonan karena sekolahnya telah memiliki prasarana memadai dan juga program keagamaan seperti tahfidz. “Sesuai slogan  yakni sekolah sambil ngaji, dan memang sekarang banyak yang cenderung mencari sekolah yang seperti ini.Semoga pembangunannya cepat selesa,” harap Nur yang juga menempuh pendidikan di KPI Unsiq itu. (win)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: