PKB Magelang Bagikan Ribuan Sembako pada Kiai dan Guru Ngaji Terdampak Covid-19

PKB Magelang Bagikan Ribuan Sembako pada Kiai dan Guru Ngaji Terdampak Covid-19

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG-Masih dalam rangkaian edukasi ke warga agar terus mematuhi imbauan pemerintah dan ulama dalam menhadapi wabah corona, Relawan Covid-19 DPC PKB Magelang terus bergerak ke pelosok desa desa membagikan ribuan kemasan sembako untuk para kiai dan guru ngaji yang terkena dampak secara ekonomi akibat terjadinya pandemi Corona. Menurut Suwarsa, Ketua DPC PKB Magelang, kiai dan guru ngaji merupakan tokoh dan panutan yang selama ini membantu pemerintah dalam melakukan pendidikan karakter di masyarakat, sudah sepantasnya kalau pihaknya memberikan perhatian kepada mereka, yang saat ini ada yang mengalami problim ekonominya akibat dampak Corona. “Apa yang kita lakukan ini sebagai bentuk kepedulian PKB pada para kiai dan guru ngaji agar dapat meringankan beban yang selama ini banyak dirasakan oleh para guru guru kita. Ketika pemerintah memperhatikan ojol, korban PHK dan sebagainya itu merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada saudara kita agar bisa bertahan dalam kebutuhan makan dan minumnya sehari hari selama dampak Corona ini berlangsung. Kami berharap kiai dan guru ngaji  yang terkena dampak pandemi corona untuk juga mendapat Perhatian dari pemerintah,jangan sampai luput dari perhatian semua pihak termasuk pemerintah,” ungkapnya. Aksi sosial dilakukan mulai Minggu 17 Mei 2020 di sejumlah titik sasaran, mulai dari Kecamatan Srumbung, Dukun, Salam , Muntilan, Mertoyudan sampai nanti  meliputi 21 Kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang. Ribuan paket sembako yang telah disiapkan tersebut merupakan donasi dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Baca Juga 334 Kendaraan di Perbatasan Jateng – DIJ Diminta Putar Balik (Cak Imin) dan para kader PKB Magelang secara gotong royong. Pembagian dilakukan oleh para relawan PKB dengan pola antar ke rumah penerima dan sebagian diundang di beberapa tempat tertentu yang mudah dijangkau agar mempercepat proses barang sampai di prioritas sasaran. Lebih jauh, mantan anggota DPRD Kabupaten Magelang ini menjelaskan, sksi ini sekaligus pendekatan kepada kai dan guru ngaji agar bisa membantu mengimbau kepada jamaahnya mematuhi imbauan dari pemerintah dan dari NU untuk tidak saling berkunjung ke kerabat, tetanga dan lingkunganya yang merupakan budaya yang selalu dilakukan olih warga Magelang ketika merayakan Idul fitri. “Kami berharap momen Idul Fitri yang selalu dirayakan dengan tradisi sosial keagamaan mulai saling berkunjung dan berjabat tangan, halal bi halal, pertemuan bani atau trah yang selalu berkerumun banyak orang untuk tidak dilakukan sehingga tradisi dan budaya sosial keagamaan ini tidak menjadi pemicu kenaikan grafik jumlah positif  virus corona di Kabupaten Magelang,” harap dia. Hal ini, lanjutya, perlu kesadaran kolektif, disiplin yang tinggi dan kerja sama semua pihak maka dibutuhkan partisipasi terutama tokoh agama, kiai dan guru ngaji agar mengimbau dan memberikan edukasi ke warga dan jamaahnya agar mematuhi imbaun pemerintah dan ulama. Edukasi dan penyadaran ke masyarakat harus kita lakukan terus menerus dengan kesabaran dan tlaten bergerak bersama sama melakukan percepatan memutus mata rantai Covid-19 agar tidak terus bertambah dari waktu ke waktu,” imbuhnya. (rls/oko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: