RSUD Ajukan Utang Rp25 Milar ke Bank

RSUD Ajukan Utang Rp25 Milar ke Bank

TEMANGGUNG – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung saat ini tengah bersiap-siap mengajukan pinjaman ke Bank Jateng. Tidak tanggung-tanggung pinjaman yang akan diajukan hingga sebanyak Rp25 miliar. Hal tersebut dilakukan lantaran rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Temanggung itu belum menerima klaim dari Badan Penyenggelara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Direktur RSUD Temanggung, Artiyono mengatakan, pihaknya terpaksa mengambil langkah ini sebab kondisi saat ini manajemen RSUD kewalahan membayar para karyawan serta untuk kebutuhan rumah sakit lainnya lantaran klaim belum dibayarkan beberapa bulan. \"Langkah ini terpaksa ditempuh, kondisi keuangan sedang tidak bagus karena dari BPJS belum membayar klaim,\" katanya, kemarin. Ia mengungkapkan, klaim pembayaran BPJS Kesehatan di RSUD Temanggung masih menunggak sekitar lima bulan. Padahal, klaim pembayaran tersebut sangat diperlukan, guna memenuhi kebutuhan layanan-layanan kesehatan kepada masyarakat lebih banyak untuk memenuhi pasien BPJS Kesehatan. \"Kami mau mengutang lagi, karena rumah sakit Temanggung saat ini eranya kan era BPJS. Tetapi itu baru dibayar tiga bulan, padahal ini masuk bulan ke sembilan. Kita nanti tidak bisa membayar tenaga-tenaga yang bekerja di rumah sakit kalau tidak meminjam,\" ungkapnya. Menurutnya, besaran pinjaman ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Tengah itu memang sekitar Rp25 miliar. Hal itu juga sebelumnya telah dikonsultasikan kepada Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq dan para Dewan Pengawas RSUD Temanggung. Hal itu agar apa yang dilakukan mendapatkan persetujuan dari pemilik Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yakni Pemerintah Kabupaten Temanggung. Dikatakan, berkas pengajuan pinjaman telah disiapkan dan setelah momentum kerjasama tersebut pihaknya segera mengurus pinjaman tersebut. Pihaknya sangat berharap, hal itu dapat segera disetujui, agar keuangan rumah sakit tidak terkendala. Menurutnya, selama ini pihaknya sudah menjalin kerjasama secara baik dengan Bank Jateng. Dia berharap nantinya pinjaman tersebut bisa disetujui pihak bank. Artiyono menjelaskan, memang pinjaman uang sebesar Rp25 miliar itu untuk menalangi tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan yang sampai saat ini masih belum dibanyarnya. Pihaknya juga belum tahu pembayaran klaim akan dilakukan kapan. \"Nanti jaminannya menggunakan tagihan yang belum dibayarkan BPJS Kesehatan itu. Hal itu nanti pasti akan dibayar BPJS, tapi kami tidak tahu kapan,” ungkapnya. (set).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: