Sampah Plastik Disulap jadi Kerajinan Tangan

Sampah Plastik Disulap jadi Kerajinan Tangan

TEMANGGUNG – Sampah plastik selama ini selalu dianggap sebagai biang sampah yang berat. Pasalnya sampah plastik ini tidak bisa terurai oleh bakteri. Tapi, di tangan ibu-ibu PKK di Lingkungan Tepungsari Kelurahan Walitelon Selatan Kabupaten Temanggung sampah plastik ini bisa digunakan untuk membayar iuran Badan Penyelenggara Kesehatan Sosial (BPJS). Ide awal untuk mengolah sampah palstik menjadi salah satu tambahan penghasilan bagi masyarakat ini muncul dari para ibu-ibu PKK yang sering berkumpul dan prihatin dengan keberadaan sampah plastik yang semakin menumpuk di lingkunganya. Berawal dari keprihatinan tersebut kemudian ibu-ibu PKK ini membentuk bank sampah yang diberi nama Harum Sari. Layaknya bank pada umumnya yang melayani peminjaman dan tabungan. Hanya saja yang berbeda di sini yakni warga menabung dengan sampah plastik. Tidak hanya berhenti di situ saja, setelah dipilah-pilah, sampah plastik yang masih berguna dan bernilai ekonomis, kemudian disulap oleh ibu-ibu PKK menjadi sejumlah kerajinan tangan. Hasil dari kerajinan tangan ini kemudian dijual dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi dari sekedar menjual sampah. “Ada yang dibuat keranjang, ada yang dibuat untuk pot bunga dan beberapa kerajinan tangan lainnya yang nilai jualnya lebih tinggi,” kata salah satu warga Edi Purnomo, kemarin. Uang dari hasil penjualan sampah dan kerajinan ini mereka tabung di bank sampah tersebut. Hasilnya cukup banyak, setiap warga di lingkungan tersebut memiliki saldo di tabungannya antara Rp50 ribu hingga Rp200 ribu per bulan. “Sekitar ada 260 kepala keluarga anggota bank sampah Harum Sari, mereka mendapatkan tambahan dari tabungan bank sampah ini,” terangnya. Selain dimanfaatkan untuk kerajinan tangan, sampah-sampah plastik yang dikumpulkan ini sebagian dimanfaatkan oleh warga untuk membuat taman. Di setiap jalan dan gang lingkungan tersebut terlihat taman-taman dengan berbagai tanaman yang dirawat dengan baik oleh warga setempat. Taman-taman tersebut ternyata memanfaatkan sampah anorganik khususnya plastik yang disulap menjadi sebuah taman yang asri dan indah. Sementara itu Ketua RT 01 Lingkungan Tepungsari Anis Yudhiyanto mengatakan, setelah warga memiliki tabungan melalui bank sampah ini, kemudian warga berinisiatif untuk membayar iuran BPJS dari tabungan tersebut. Ia mengatakan, progam iuran BPJS melalui sampah ini merupakan ide dari warga yang bertujuan agar bisa membayar iuran kesehatan tanpa terbebani. Selain itu pengelolaan sampah ini merupakan wujud kepedulian warga untuk menciptakan lingkungan Tepungsari menjadi kampung pro iklim yang sehat indah dan asri serta mampu meningkatkan ekonomi warga. “Sangat menguntungkan, selain lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, warga juga mendapatkan tambahan penghasilan. Dan penghasilan tambahan ini dimanfaatkan untuk membayar iuran BPJS Kesehatan,” tuturnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: