Tiga Warga Pekalongan Positif Covid-19, Dua Diantaranya Ibu dan Anak

Tiga Warga Pekalongan Positif Covid-19, Dua Diantaranya Ibu dan Anak

MAGELANGEKSPRES.COM,PEKALONGAN - Kasus positif Covid-19 untuk kali pertama ditemukan di Kabupaten Pekalongan. Tiga warga Kota Santri dinyatakan positif Covid-19. Satu orang dari Kecamatan Sragi, dan dua orang lainnya merupakan ibu dan anak dari Kecamatan Bojong. Kasus ini efek dari perantau di zona merah yang pulang ke kampung halamannya. Jajaran Dinas Kesehatan pun masih terus melakukan tracking atas temuan tiga positif Covid-19 itu, agar penyebarannya tidak kian meluas. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, didampingi Sekda Mukarromah Syakoer, Kepala Dinkes Setiawan Dwiantoro, dan anggota gugus tugas lainnya, Kamis (9/4/2020) siang, menyatakan, ketiga warga Kabupaten Pekalongan dinyatakan positif dari hasil tes swab mereka. Tes swab sudah dilakukan dua kali, dan ketiganya dinyatakan positif Covid-19. Menurutnya, satu pasien positif Covid-19 dirawat di RSUD Kraton. Pasien ini dalam kondisi baik. Dikatakan, dua warga lainnya yang positif diisolasi mandiri di rumahnya dengan pengawasan dokter ahli paru dan tim Dinas Kesehatan. \"Satu positif Covid-19 berjenis kelamin laki-laki, usianya 54 tahun, dari Kecamatan Sragi. Dia pemudik dari Jakarta. Pasien ini dirawat di RSUD Kraton,\" terang Bupati. Sedangkan dua orang positif Covid-19 lainnya, lanjut Bupati, merupakan seorang ibu dan anaknya. Dua warga dari Kecamatan Bojong ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya, karena kondisi keduanya sehat. \"Ibunya berusia 58 tahun dan anaknya berusia 25 tahun. Anaknya ini dari Bali dan pulang ke rumah belum melakukan isolasi mandiri karena merasa kondisinya sehat. Dia berinteraksi dengan keluarganya, sehingga ibunya positif corona. Kita masih melakukan tracking dengan anggota keluarganya yang lain. Mudah-mudahan tidak positif,\" ujar Bupati. Menurutnya, di Kabupaten Pekalongan hingga saat ini sudah ada sekitar 24 ribu pemudik yang pulang kampung. Dengan temuan baru itu, Bupati langsung menggelar telekonference dengan 19 kecamatan dan desa agar lebih berhati-hati dengan keberadaan pemudik. Para pemudik harus diawasi dengan baik, dan harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. \"Makanya tadi saya baru telekonference dengan 19 kecamatan dan desa, agar lebih berhati-hati karena mereka ini para perantau dan pulang ke kampung halamannya. Efeknya, tiga ditemukan positif corona, dua dalam kondisi sehat. Yang satu dalam perawatan di RSUD Kraton tapi dalam keadaan baik juga,\" kata Bupati. Disinggung apakah di desa disiapkan tempat isolasi bagi pemudik, Asip menyatakan, di desa sudah menyediakan tempat isolasi mandiri sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada di desa itu. Di tingkat kecamatan juga menyediakan tempat isolasi mandiri. Namun, kata Bupati, masing-masing desa dan kecamatan ini punya karakter atau cara sendiri untuk membuat rumah atau tempat isolasi mandiri. Ditanya apakah akan mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan adanya temuan itu dan jumlah pemudik yang begitu besar, Bupati menyatakan Kabupaten Pekalongan belum mengusulkan pembatasan sosial berskala besar. Pasalnya, 24 ribu pemudik itu sudah terdata dan dalam kondisi sehat. \"Mereka diawasi oleh warga desa. Jika ada yang sakit dari 24 ribu itu, akan segera ke Puskesmas, jika berlanjut akan kita rujuk ke RSUD Kajen atau Kraton. 24 ribu warga ini secara umum kondisinya sehat tapi karena mereka dari daerah pandemi kebanyakan dari Jakarta, maka kita awasi. Yang mengawasi semua. Namun yang paling efektif adalah isolasi mandiri di rumah masing-masing. Ini yang terus kita gencarkan sosialisasinya ke desa-desa,\" tandas dia. Disinggung apakah akan ada pembatasan-pembatasan yang lebih ketat dengan temuan tersebut, Bupati menyatakan dengan melihat perkembangan yang ada, maka akan mengambil langkah- langkah sesuai dengan protokol yang ada, yakni sosial distancing dan physical distancing lebih ditingkatkan lagi. \"Kegiatan-kegiatan pernikahan yang ada resepsinya sementara kita tunda dulu, kegiatan-kegiatan keagamaan ya ditunda dulu. Instruksi pemerintah semuanya ditunda dulu agar ini cepat selesai. Anjuran pemerintah agar ini cepat selesai adalah melakukan sosial distancing dan physical distancing,\" tandasnya. Bupati juga menyampaikan, kondisi Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Bambang Irianto masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Menurutnya, dari hasil swab tes pertama menunjukan hasil negatif. \"Salah satu kepala dinas kita masih dalam PDP. Hasil swab pertama negatif, sehingga tidak ada karantina mandiri di tingkat dinas. Dinas tersebut masih berjalan normal, tapi karena kita menggunakan work from home, maka yang ngantor eselon 2 dan 3 saja, staf-stafnya bekerja dari rumah,\" kata Bupati. Sementara itu, untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak dengan wabah Covid-19, pemkab tengah menyiapkan beberapa skema untuk program jaring pengaman sosial. Menurutnya, pemda tengah melakukan pemetaan terhadap angka kemiskinan yang baru akibat imbas pandemi Covid-19 tersebut. Anggaran yang disiapkan pemkab untuk jaring pengaman sosial ini sekitar Rp 22 miliar. Disebutkan, angka kemiskinan di Kabupaten Pekalongan di decil 1 hingga 4 sekitar 101 ribu, ditambah sekitar 70-an ribu orang miskin baru. \"Mudah-mudahan semuanya bisa mendapat bantuan baik dari APBD, provinsi, maupun pusat. Skemanya sedang kita susun, dan saat ini dalam tahap penyiapan data. Anggarannya dari kita sekitar Rp 22 miliar, tapi untuk membekap kesehatan juga kita siapkan, termasuk insentif untuk tenaga kesehatan,\" tandas Bupati. Ditambahkan, meskipun RSUD Kraton dijadikan rumah sakit lini 1 dan RSUD Kajen dijadikan rumah sakit lini 2, namun pelayanan umum di dua rumah sakit itu tetap berjalan dengan baik. \"RSUD Kraton tetap membuka pelayanan umum, karena ada pelayanan yang tidak dimiliki rumah sakit lain, yakni unit hemodialisa dan kemoterapi. RSUD Kraton melayani seperti biasa. Kita juga punya tenaga ahli di Kraton, jadi ndak perlu khawatir semua berjalan dengan baik, termasuk pelayanan di RSUD Kajen,\" imbuh Bupati. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: