Waspada, La Nina Muncul di Musim Hujan
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Menjelang pergantian musim di penghujung tahun 2020 ini, masyarakat di Kabupaten Temanggung terutama yang berada di lereng Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Prau diminta untuk waspada, sebab La Nina bisa saja muncul di saat musim penghujan. \"Sebentar lagi pergantian musim kemarau ke musim penghujan, saat pergantian musim ini memang ada kemungkinan La Nina,\" kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat berkunjung ke Temanggung, Kamis (15/10). Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa La Nina ini bisa memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, dan banjir bandang. \"Potensi terjadinya bencana cukup tinggi, apalagi jika curah hujan tinggi,\" ujarnya. Menurut Dwikorita, meskipun Temanggung tidak terkena La Nina pada kondisi normal pun curah hujan sudah tinggi. \"Perlu kami sampaikan puncak la nina diperkirakan pada Desember, Januari, dan Februari mendatang, tetapi puncak musim hujan Januari, Februari,\" terangnya. Oleh karena itu, yang dikhawatirkan adalah dampak hujan tersebut terhadap produksi atau komoditas pertanian dan perkebunan. Mulai bulan Oktober ini La Nina dampaknya mengakibatkan peningkatan curah hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian tengah dan utara. Baca Juga Ribuan Orang Terjaring Razia Masker di Temanggung La Nina berasal dari Samudera Pasifik akibat suhu muka air laut mengalami anomali, yaitu lebih dingin hampir mendekati minus 1 derajat, sementara suhu di kepulauan Indonesia lebih hangat. Perbedaan suhu itu mengakibatkan terjadinya pergerakan aliran masa udara basah dari Samudera Pasifik bergerak menuju kepulauan Indonesia, dampaknya termasuk di Pulau Jawa. \"Pada saat la nina terjadi peningkatan curah hujan dari 20 sampai 40 persen di atas normalnya, itu secara umum, Jawa juga kena, kecuali Sumatera yang tidak terkena,\" ungkapnya. Dwikorita menyampaikan potensi La Nina yang berdampak pada peningkatan curah hujan mencapai 20-40 persen di Jateng, terurama wilayah selatan yakni Cilacap, Purworejo, Kebumen, kemudian di bagian utara timur seperti Demak. \"Wilayah Wonosobo dan Banjarnegara juga terkena tetapi Temanggung 0 persen. Banjarnegara dan Wonosobo kena 20 persen itu kelebihannya terhadap curah hujan normal dalam satu bulan,\" katanya.(set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: