Setelah Dua Tahun Senyap Akibat Pandemi Covid-19, Pentas Budaya dan Musik Bersemi Kembali

Setelah Dua Tahun Senyap Akibat Pandemi Covid-19, Pentas Budaya dan Musik Bersemi Kembali

MEWARNAI. Anak-anak antusias mewarnai gambar yang biasa dijajakan di kawasan Alun-alun Kota Magelang.(foto : Wiwid Arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG - Setelah dua tahun senyap akibat pandemi Covid-19, arena kontes olahraga, budaya, dan konser musik mulai bergeliat lagi. Berjubel masyarakat di depan panggung pertunjukkan seolah menjadi jawaban dahaganya publik dengan segala pembatasan yang diterapkan selama ini.

Konser tarian massal Gugur Gunung di Alun-alun dalam rangka HUT Bhayangkara misalnya, sukses menjadi momen keluarnya belenggu pandemi. Dari 3.000 penari yang dijadwalkan tampil, rupanya antusiasme masyarakat empat kali lipatnya. Sebanyak 14.425 penari memeriahkan peringatan HUT Bhayangkara yang digelar Polres Magelang Kota, Kamis (7/7).

Genderang musik sudah ditabuh. Empat belas ribuan penari dari berbagai tempat berkumpul, untuk mementaskan kesenian secara serentak, penuh suka cita, di jantung Kota Magelang itu. Amplifier mulai panas. Peluit euforia keluar pandemi telah ditiup dari Kota Magelang bersamaan dengan momen HUT Bhayangkara.

Usai tarian massal ribuan orang yang tercatat dalam Rekor MURI itu, pentas demi pentas digilir untuk memberikan hiburan gratis bagi warga. Meski acara inti telah usai, mereka masih merangsek di Alun-alun. Pemandangan seperti itu seakan sebagai penanda, sepinya suasana saat pandemi Covid-19 melanda.

Setelah dua tahun, Alun-alun kini kembali mampu menjadi magnet baru kebangkitan ekonomi di Kota Magelang. Lantunan “Cendol Dawet” sahutan dari penonton mengiring lagu “Pamer Bojo” karya Almarhum Didi Kempot. Rupanya masyarakat masih begitu hafal melantunkan “senggakan” itu dengan lancar.

Penonton semakin terbuai mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan Grup Band Res Magelang Kota. Semua antusias menyaksikan konser musik dan tarian tradisional yang bisa dinikmati secara langsung. Selama ini, konser hanya ditonton lewat layar komputer dan smartphone.

“Sudah kangen momen joget gini Mas,” ujar Wawan, salah seorang penonton.
Ribuan orang yang merangsek di Alun-alun pun menjadi berkah tersendiri dari para pedagang asongan, pedagang kaki lima, maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sejak subuh hari sudah bersiap di luar kawasan.

Tak biasa, pedagang jajanan laris manis, penyedia jasa mewarnai ramai order, demikian juga pedagang di kuliner Tuin van Java. Mereka mendapat berkah sendiri dari event akbar yang diprakarsai Polres Magelang Kota itu.
“Penjualannya lumayan. Banyak yang jajan di sini,” ucap salah seorang pedagang cilok, Nur Widyaningsih. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com