Cegah Penyalahgunaan BBM, Polisi Diterjunkan Awasi SPBU di Kota Magelang

Cegah Penyalahgunaan BBM, Polisi Diterjunkan Awasi SPBU di Kota Magelang

ANTRE. Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang turut mengawasi antrean pembelian bahan bakar di beberapa SPBU, kemarin.(foto : wiwid arif/magelang ekspres)-POLISI-Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Rencana Pemerintah Pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Solar mulai menimbulkan antrean panjang hampir di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kota Magelang, Rabu (31/8).

Untuk mencegah reaksi berlebihan dari masyarakat, Polres Magelang Kota pun menerjunkan personel di setiap SPBU sejak Selasa (30/8) lalu. Mereka terdiri dari polisi berpakaian dinas maupun intelijen.

“Kita tempatkan beberapa personel di tiap-tiap SPBU. Sejauh ini tidak ada gejolak yang terjadi di wilayah hukum Polres Magelang Kota,” kata Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, Rabu (31/8).

Menurutnya, strategi penempatan personel diharapkan mampu menghindari gejolak masyarakat. Terlebih di hari terakhir jelang kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga sangat rawan terjadi aksi penyimpangan seperti penimbunan dan pembelian dalam jumlah besar untuk mendapat keuntungan dengan memanfaatkan momentum kenaikan BBM.

“Mulai kemarin (Selasa, 30 Agustus 2022) sudah kami tempatkan beberapa personel. Tujuannya untuk mencegah aksi-aksi yang merugikan seperti penimbunan dan penyalahgunaan pembelian di SPBU,” ujarnya.

Yolanda membenarkan bahwa penerjunan personel kepolisian ini untuk mengantisipasi jelang kenaikan harga BBM. Sejauh informasi yang ia dapat, Pertalite, Pertamax, dan jenis BBM lainnya akan naik pada Kamis (1/9).

“Termasuk rencana pembatasan pembelian kuota masing-masing pengguna kendaraan bermotor. Jadi petugas SPBU akan mencatat tiap nomor polisi (nopol). Maksimal Rp30 ribu untuk sepeda motor dan Rp150 ribu untuk roda empat,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa kuota maksimal pembelian BBM bersubsidi ini berlaku di semua daerah seluruh Indonesia.

“Kalau dia ngisi di SPBU A misalnya, terus mau ngisi ke SPBU lain, nopolnya akan langsung terbaca. Jika melebihi kuota maka BBM dari nozel tidak akan keluar,” ungkapnya.

Sales Branch Manager Rayon IV Jogjakarta Pertamina Patra Niaga Hendra Saputra mengatakan, Pertamina tidak pernah melakukan pembatasan pembelian BBM bersubsidi selama ini. Adapun yang terjadi di daerah itu merupakan kebijakan dari masing-masing SPBU untuk mencegah kehabisan stok.

“Dari kami tidak pernah (membatasi pembelian). Itu adalah inisiatif SPBU masing-masing melihat stok dan supaya tidak terjadi antrean panjang,” ungkapnya.

Dia memastikan bahwa tidak ada kendala distribusi BBM di Magelang. Suplay BBM bahkan dipastikan sangat aman untuk 30 hari ke depan.

“Stok setiap hari sebenarnya beda-beda di tiap SPBU. Tapi minimal adalah 50 persen dari kapasitas tangki SPBU,” ujarnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com