Walikota Magelang Larang BUMD-nya Menaikan Tarif Menyesuaikan Kenaikan BBM

Walikota Magelang Larang BUMD-nya Menaikan Tarif Menyesuaikan Kenaikan BBM

TAK NAIK. Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz melarang BUMD menaikkan tarif mengikuti kenaikan harga BBM.( foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz memastikan tidak ada kenaikan tarif layanan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) meski harga bahan bakar minyak (BBM) naik sejak 3 September 2022 lalu. Meskipun ia tak menafikan bahwa biaya operasional sejumlah perusahaan plat merah itu bertambah banyak.

Aziz mengaku tidak ingin membenani warga yang sudah merasakan efek dari kenaikan harga BBM. Karena itu, dipastikan dirinya tak akan menyetujui bila ada BUMD yang mengajukan penambahan tarif.

“Intinya tidak ada yang boleh naik. BUMD itu untuk melayani masyarakat, bukan membisnis masyarakat,” kata Aziz, kemarin.

Dia mendorong, BUMD menerapkan siasat yang relevan untuk menyikapi kenaikan harga BBM. Seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diminta untuk mengurangi tingkat kebocoran air yang selama ini menjadi persoalan utama.

“Saya contohkan PDAM, mestinya bisa mengatasi kebocoran air sehingga bisa mengurangi biaya operasional yang membengkak. Kalau angka kebocorannya di atas 20 persen, jumlah itu sebenarnya lebih besar dibanding kenaikan harga BBM,” tegasnya.

Dengan demikian, dia mengaku bahwa tidak ada alasan lain bagi perusahaan plat merah di wilayahnya mengeluhkan adanya kenaikan BBM dengan membuat usulan kenaikan tarif.

“Tidak akan saya setujui pokoknya kalau ada yang mau usul naik (tarif). Kasihan masyarakat, harus merasakan kenaikan BBM, kenaikan bahan pokok, ini ditambah kenaikan tarif BUMD,” tandasnya.

Selain PDAM, Aziz juga menyorot BUMD lain seperti PD Perbengkelan, Percetakan, TKL Ecopark, dan lain-lain. Menurutnya, semua BUMD saat ini mestinya memanfaatkan momen untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

“Menaikkan tarif bukanlah solusi. Justru akan semakin membenani, karena pada prinsipnya semua bisa diatasi dengan efisiensi,” ucapnya.

Direktur Utama TKL Ecopark, Arif Taat Ujiyanto mengatakan, secara umum ada kenaikan pengeluaran seiring dengan kenaikan harga BBM.

”Ada kenaikan biaya operasional wahana, seperti dragon coaster, bianglala, kereta mini, kereta air, dan kereta keliling. Karena semua menggunakan BBM untuk operasionalnya,” kata Arif Taat.

Meski biaya operasional wahana turut bertambah, tetapi harga tiket tetap sama dengan sebelumnya.

”Untuk tiket kami pastikan tidak ada kenaikan. Begitupun dengan wahana berbayar, yang tidak masuk dalam tiket terusan, tetap saja, tidak ada kenaikan,” tandasnya.

Hal yang sama juga diutarakan Direktur Utama PDAM Kota Magelang, Muh Haryo Nugroho. Dia mengakui, kenaikan harga BBM dan TDL berpengaruh terhadap penambahan biaya operasional. Selama ini, PDAM Kota Magelang menggunakan dua pompa untuk memasok air dari dua sumber air yaitu Tuk Kanoman dan Tuk Pecah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com