Sluku-Sluku Batok Jadi Tarian Kedua Pecahkan Rekor Muri Hari Bhayangkara di Polres Magelang Kota

Sluku-Sluku Batok Jadi Tarian Kedua Pecahkan Rekor Muri Hari Bhayangkara di Polres Magelang Kota

KONFERENSI PERS. Kapolres AKBP Yolanda E Sebayang saat menjelaskan acara hari Bhayangkara kepada sejumlah wartawan.-Heni Agusningtiyas-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGESKPRES.DISWAY.ID - Memeriahkan Hari Bhayangkara ke-77, Polres Magelang Kota akan memeriahkannya dengan menari bersama dengan ribuan penari.

Tarian "Sluku-Sluku Batok menjadi tarian yang dipilih yang rencananya akan memecahkan rekor Muri dengan jumlah penari terbanyak.

Menurut Kapolres AKBP Yolanda E Sebayang, tari Sluku-Sluku Batok dipilih karena ada maknanya. Filosofinya adalah batok dari batok kelapa yang mana itu pun bisa berfungsi buat apa saja.

Pohon kelapa adalah pohon yang bisa digunakan mulai dari akar, batang, buah, daun, semuanya bisa berguna.

"Di saat ini kondisi situasi negara kita mau pemilu itu banyak hal yang menjadi pemikiran banyak orang kurang stabil. Di lagu ini sebenarnya konsep awalnya diawali dari meditasi kalau kita lihat teksnya, batok itu adalah kepala kita itu, tidak dipakai hanya untuk bekerja tetapi untuk beristirahat.

"Batok itu setelah saya sendiri bunyiin di ruangan dengan hanya pakai batok dan itu memang baik untuk meditasi jadi beristirahatlah kepala kita mendengar dan inti dari lagu-lagu itu adalah ya kita manusia setelah bekerja, maka kita istirahat dan tetap tadi bahwa kita manusia itu dibatasi. Tidak bisa akan hidup selamanya ada matanya kita akan berakhir, kita akan mati. Nah Sebelum kita mati mari kita menjadi orang-orang yang bermanfaat itu yang mau kami tarik dari poin itu," jelas Yolanda kepada awak media beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Yolanda tarian awalnya mungkin suasananya itu masih keluar meditasi. Nanti ada euforianya setelah menyanyikan lagu kupu-kupu batoknya. Sebagai orang Batak kenapa memilih tari Jawa. Karena, sekarang ini berada di Jawa Tengah.

"Kita di tanah Jawa yang sudah kita bikin sebuah filosofi yang memang lahir di Jawa dan begitu juga kita menyampaikan ya tadi makna dari pada batok kelapa itu pikiran. Dan kita mengenalkan budaya kita khususnya nanti batok kelapa," katanya.

Meski tahun lalu tarian Gugur Gunung mencapai 14.250 penari. Tarian Sluku-sluku batok menargetkan 3000 penari. "Tarian akan digelar di alun-alun Kota Magelang tanggal 2 Juli mendatang secara online dan offline,"ujarnya.

Kapolres menjelaskan selain tarian juga ada aneka permainan dan makanan tradisional dipamerkan. "Kami juga akan suguhkan jamu tradisional bentuk dukungan karena Indonesia sedang mengusulkan jamu sebagai warisan budaya,"imbuh Kapolres.

Kemeriahan Hari Bhayangkara ke-77 juga akan ada lomba-lomba voli, Bhayangkara Expo yang akan bekerjasama dengan UMKM selain itu juga ada pelayanan SKCK dan SIM yang akan diadakan selama 4 hari yang berlokasi di Gor Sanden. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres