120 Pelajar Papua ikuti Program ADEM Di Magelang

 120 Pelajar Papua ikuti Program ADEM Di Magelang

PENDIDIKAN. Sebanyak 120 pelajar asal Papua saat program pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara bagi pelajar Papua yang diselenggarakan di Rindam IV Diponegoro Magelang.-Istimewa-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Kemendikbud bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Dinsos PPKB PPPA dan Dinas Kominfo Kabupaten Magelang menyelenggarakan pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara bagi pelajar Papua dalam Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).

Program diselenggarakan di Rindam IV Diponegoro Magelang pada 10-13 Juli 2023. Tema program pendidikan itu adalah Mengejar Asa Untuk Bangsa. Keterlibatan Pemerintah Kabupaten Magelang tersebut diinisiasi Yayasan Penuntun Masa Depan yang merupakan mitra pelaksana kegiatan ADEM Kemendikud.

Kepala Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi hadir menjadi narasumber dalam kegiatan yang diikuti oleh 120 pelajar Papua tersebut.

BACA JUGA:Jadwal Kepulangan Haji Kabupaten Magelang Tahun 2023 untuk Kloter 95 dan 99

Mereka adalah lulusan SMP dengan usia antara 14 sampai dengan 15 tahun.

"Materi pendidikan dimaksud meliputi kesehatan reproduksi remaja, tumbuh kembang remaja, perilaku menyimpang dan penyakit seksual berbahaya. Selain itu juga mencegah kehamilan dini, dan program kesehatan peduli remaja," ujar Bela, belum lama ini.

Sedangkan narasumber dari Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Fany Rachma menyampaikan materi tentang "Pengetahuan Dunia Digital sebagai Kompetensi Masa Depan". Dalam kesempatan tersebut, Fany Rachma menyampaikan tentang berbagai perubahan yang dirasakan di era digital.

BACA JUGA:Sejarah Sumber Air Panas di Kompleks Pemandian Air Hangat Sumberarum Tempuran Magelang

Manfaat dunia digital diantaranya kita bisa berkomunikasi dengan efektif dan efisien melalui platform digital, akses ke sumber daya pendidikan dan informasi yang tidak terbatas. "Serta peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam bekerja," jelasnya.

Namun, ada pula tantangan seiring perkembangan dunia digital, diantaranya peredaran hoax, fitnah, dan ujaran kebencian. "Oleh karena itu kita harus selalu saring sebelum sharing informasi," pungkasnya.

Setelah mengikuti pendidikan, anak-anak Papua tersebut akan melanjutkan jenjang pendidikan SMA di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres