Petani di Temanggung Olah Tembakaunya jadi Cerutu, Lebih Menguntungkan Dibanding Jual ke Pabrikan

Petani di Temanggung Olah Tembakaunya jadi Cerutu, Lebih Menguntungkan Dibanding Jual ke Pabrikan

LINTING. Sejumlah pekerja sedang melinting cerutu di salah satu stan di soropadan expo Senin 24 Juli 2023 -Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Tembakau asli dari Kabupaten Temanggung kini tidak hanya diolah dan dijual ke pabrikan saja, namun petani dan sejumlah pengolah tembakau kini mulai memproduksi cerutu.

Yudha Sudarmaji salah satu pengiat tembakau di Kabupaten Temanggung menuturkan, sejak beberapa tahun terakhir ini petani tembakau di Kabupaten Temanggung, mulai berpikir keras untuk menjual produk hasil olahan tembakau.

Sehingga katanya, dengan produk turunan tembakau bisa meningkatkan harga jual, karena tembakau tidak hanya dijual kepada pabrikan yang akhir-akhir ini harganya sudah tidak menentu dan cenderung merugikan petani.

Disebutkan, sejumlah produk turunan dari tembakau di antaranya, tembakau lembutan (tembakau yang dirajang khusus untuk konsumsi tembakau linting) dan cerutu.

BACA JUGA:Apes, Pelaku Curanmor Lintas Provinsi Modus Kunci Nyangkut di Motor Diringkus di Temanggung

"Dua produk olahan ini menjadi pilihan petani untuk meningkatkan harga jual tembakau," katanya, Senin 24 Juli 2023.

Menurutnya, dengan membuat produk olahan tembakau ini, harga jual tembakau di pasaran menjadi lebih bagus, bahkan jika dibandingkan dengan tembakau yang diolah sesuai dengan kebutuhan pabrikan rokok.

Ia mencontohkan, jika tembakau dijual dengan olahan kebutuhan pabrik, paling mahal hanya laku terjual di kisaran Rp75.000 sampai dengan Rp100.000 per kilogram. Itupun belum tentu, karena harga jual tembakau pabrikan sangat tergantung cuaca dan kualitas tembakau.

Bahkan lanjutnya, di saat cuaca tidak mendukung dan kualitas tembakau sedang tidak bagus, maka harga jual tembakau bisa di bawah Rp60.000.

"Seperti beberapa tahun terakhir ini, harga jual tembakau ke pabrikan paling mahal hanya Rp50.000 per kilogram, ini sangat merugikan petani," ujarnya.

BACA JUGA:KONI Temanggung Targetkan 20 Besar di Porprov Jateng XVI di Pati

Namun lanjutnya, jika diolah menjadi tembakau lembutan, harga jual tembakau jauh lebih mahal, dalam satu kilogram tembakau lembutan paling murah laku terjual Rp150.000 per kilogram. Apalagi jika kualitas tembakau lembutannya bagus, maka harga jualnya bisa lebih dari Rp350.000 per kilogram.

Belum lagi jika diolah menjadi cerutu, harga jual cerutu per batang, sehingga jika dibandingkan dengan harga jual ke pabrikan akan jauh lebih baik.

"Cerutu itu paling murah per batangnya Rp5.000, padahal satu kilogram daun tembakau bisa diproduksi menjadi lebih dari 60 cerutu," jelasnya.

Senada juga dituturkan oleh Ajib salah satu petani tembakau di kecamatan Bulu, saat ini dirinya lebih fokus mengolah tembakau lembutan, karena pangsa pasar tembakau lembutan ini jauh lebih baik jika dibandingkan dijual ke pabrikan, Menurutnya, meskipun harus lebih telaten saat menjual tembakau lembutan, namun harga jualnya yang lebih baik dari pabrikan, membuat petani semakin semangat untuk mengolah dan menjual tembakau lembutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres