Programis Kota Magelang, Perkuat Budaya Toleransi Antar-Masyarakat

Programis Kota Magelang, Perkuat Budaya Toleransi Antar-Masyarakat

Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz didampingi Wakilnya KH M Mansyur mendatangi tempat peribadatan umat Hindu saat malam tasyakuran HUT RI, Rabu 16 Agustus 2023-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Aksi toleransi di Kota Magelang diwujudkan dalam malam tasyakuran sebelum peringatan Hari Kemerdekaan, 16 Agustus 2023 membuktikan bahwa di kota ini semangat toleransi masih terang menyala. Hal tersebut dikatakan Wakil Walikota Magelang, KH M Mansyur, Kamis 17 Agustus 2023.

Menurutnya, selama ini Kota Magelang identik dengan kota yang kondusif adem ayem, tanpa adanya gesekan masyarakat.

"Kota Magelang sangat kondusif, hampir tidak ada persoalan signifikan antara ormas, agama dan lainnya. Kota Magelang adem ayem," ujar KH M Mansyur.

Dirinya juga menjelaskan bahwa Pemkot Magelang memiliki program-program unggulan yang menjunjung tinggi nilai toleransi, salah satunya Program Magelang Agamis (Progamis) yang diturunkan dalam bentuk pencanangan Kampung Religi.

Dalam pelaksanaannya, Progamis juga berkolaborasi dengan Kampung Kerukunan yang digagas oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Menurut Mansyur, kerukunan dibutuhkan contoh dan ilmu. Para pemimpin, pemangku wilayah, tokoh masyarakat dan tokoh agama harus menjadi teladan bagi masyarakat tentang hal toleransi.

BACA JUGA:Toleransi Kota Magelang Diwujudkan Melalui Gelar Doa Bersama Lintas Agama di Malam Kemerdekaan

Dia juga melanjutkan, memasuki tahun politik ini, dia mendorong masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas Kota Magelang. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, keamanan pemerintah daerah setempat demi menjaga stabilitas keamanan Kota Magelang.

"Hari-hari ini Pemkot Magelang betul-betul ingin membuat masyarakat pintaar, memandang agama tidak pakai kacamata kuda tapi tepaselira (tenggang rasa)," imbuh Aziz.

KH M Mansyur menambahkan, moderasi cara beragama perlu diterapkan di tengah masyarakat. Meski saat ini masyarakat dihadapi oleh kerawanan ekstrem.

"Negara ini hadir bukan untuk minoritas dan mayoritas, akan tetapi untuk kesatuan. Bersikap moderat dalam beragama sangat diperlukan tetapi kita tidak boleh berlebihan," tuturnya.

BACA JUGA:Konten Belajar Harus Bermuatan Moderasi Beragama

Ia berpesan, di saat ini masyarakat dihadapi dengan keterbukaan informasi dan teknologi. Yang dampaknya dapat dirasakan baik itu bersifat menguntungkan atau bahkan menyesatkan.

"Forum seperti ini, termasuk momentum tasyakuran doa bersama lintas agama adalah bukti bahwa di Kota Magelang ini menunjung tinggi nilai-nilai toleransi, semangat persatuan dan kesatuan, di perayaan HUT Kemerdekaan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres