Legenda Candi Asu di Magelang, Putri Raja Cantik Jelita Dikutuk jadi Lembu Berwajah Anjing
Legenda Candi Asu di Magelang, Putri Raja Cantik Jelita Dikutuk jadi Lembu Berwajah Anjing-DOKUMEN-DINAS KEBUDAYAAN MAGELANG
Angka tahun pada Prasasti Kurambitan kemungkinan adalah tahun dibangunnya Candi Asu, yakni tahun 869 M.
Lalu berdasarkan pada Prasasti Salingsingan 880 M yang memberitakan tentang raja Kerajaan Mataram Kuno, yakni Maharaja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala tahun 856-883 M diceritakan bahwa sang raja dihadiahkan payung perak dengan puncak emas untuk "bathara i salingsingan".
Dalam bahasa Jawa Kuno, kata bathara bermakna 'dewa atau penguasa', misalnya raja, yang lalu didewakan.
Karena itu, diduga candi ini berubah fungsi dari dharmmanira menjadi tempat pendharmaan seorang penguasa atau raja, hingga seorang raja besar Mataram Kuno pun mempersembahkan payung bersepuh emas.
BACA JUGA:Asal Usul Nama Magelang Menurut Cerita Rakyat
Identitas pasti dari penguasa tersebut belum bisa dipastikan. Namun, Rakai Kayuwangi sendiri adalah putra bungsu Rakai Pikatan (840 - 856 M) dan Pramodawardhani.
Di dekat Candi Asu ada dua candi lainnya, yakni Candi Pendem dan Candi Lumbung. Itulah sepenggal cerita tentang Candi Asu di Desa Sengi Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres