MAN Kota Magelang Gandeng Magelang Ekspres Beri Pelatihan Jurnalistik untuk Pemula
Pimpinan Redaksi Harian Magelang Ekspres memberikan pelatihan jurnalistik bagi siswa kelas X MAN Kota Magelang-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANG EKSPRES -- Tidak ada tulisan yang jelek. Sepenggal kalimat itu terlontar dari Pemimpin Redaksi Harian Magelang Ekspres, Malik Salman saat memberikan pelatihan jurnalistik kepada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Magelang, Selasa, 12 September 2023.
Pelatihan Jurnalistik untuk pemula ini diadakan dalam rangka menumbuhkan kreativitas para siswa baru di MAN Kota Magelang.
Selama beberapa tahun terakhir, kompleks MAN yang berada di Payaman, Secang, Magelang tersebut memang menaruh perhatian terhadap budaya literasi terutama dalam penulisan karya-karya jurnalistik.
Malik Salman mengatakan, jurnalistik merupakan keilmuan yang bisa dipelajari dengan mudah. Asalkan ada kemauan dan kecintaan seseorang di bidang penulisan.
Ia bercerita bahwa menjadi jurnalis tak selalu berasal dari background orang-orang komunikasi dan politik. Tidak sedikit, jurnalis hebat yang lahir dari keilmuan non jurnalistik.
"Bicara soal penulisan berita yang terpenting para siswa atau calon jurnalis ini memahami konsep dan nilai-nilai berita itu seperti apa. Berita bukan hanya soal penyampaian informasi, namun berita memiliki sifat bermanfaat bagi masyarakat banyak," ujarnya.
BACA JUGA:Siswa SMKN 2 Magelang Belajar Memahami Ular Bersama Komunitas Reptil
Menurutnya, kunci membuat sebuah berita adalah apa adanya, sesuai fakta, dan aktual. Hal inilah yang membedakan antara berita dengan penulisan karya fiksi.
"Yang terpenting bagi calon jurnalis atau wartawan pemula adalah berusaha membuat sebuah karya yang bermanfaat bagi khalayak luas," tandasnya.
Peserta pelatihan jurnalistik berfoto menggunakan salam literasi di MAN Kota Magelang-DOKUMEN-MAN KOTA MAGELANG
Jalannya pelatihan begitu interaktif. Para siswa yang mengikuti ekstra Mading, merasa tertantang dengan melontarkan berbagai pertanyaan kepada mantan wartawan Kota Magelang itu.
Ageng, salah satu peserta mengaku heran dengan pemberitaan media massa yang kini terkesan menggunakan bahasa hiperbola atau bombastis. Padahal, menurut dia, berita hanya menyampaikan apa adanya sesuai fakta di lapangan.
"Saya heran kenapa banyak sekali media sekarang menggunakan judul yang hiperbola. Apakah itu memang diperbolehkan? Bukannya jurnalis itu menyampaikan apa adanya, tidak menambah-nambahi apalagi melebih-lebihkan," ungkapnya.
BACA JUGA:Perbedaan Canva Biasa, Edukasi, dan Pro? Simak Perbedaan Lengkap dengan Panduan Menggunakannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres