Mata Air Lereng Sumbing Mengering, Warga Temanggung Berharap Bantuan Droping Air Bersih

Mata Air Lereng Sumbing Mengering, Warga Temanggung Berharap Bantuan Droping Air Bersih

AIR BERSIH. Warga Desa Bansari Kecamatan Bulu sedang membawa air bersih saat bantuan air bersih datang beberapa waktu lalu. -Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Empat bulan sudah kemarau melanda Kabupaten TEMANGGUNG, termasuk salah satunya di Desa Bansari Kecamatan Bulu, sejumlah mata air di desa yang ada di lereng Gunung Sumbing ini juga sudah enggan mengeluarkan air bersih.

Sehingga ribuan warga yang terdata sebagai warga Desa Bansari harus menempuh kiloan meter untuk mendapatkan air bersih, minimal tiga hari sekali mereka harus mengambil air bersih dari mata air yang berada di desa tetangga.

Bahkan tidak sedikit warga yang mengambil air bersih di sumber mata air Pikatan yang ada di Kecamatan Temanggung, padahal jarak dari desa hingga sumber mata air pikatan lebih dari 12 kilometer.

BACA JUGA:SMK Bhumi Phala Bantu Air Bersih Atasi Krisis Air di Temanggung

Memang tidak harus berjalan kaki, mereka mengunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut air bersih dari sumber air bersih tersebut, namun tetap saja warga harus patungan untuk membeli bahan bakar mobil.

"Ada yang mengambil di mata air desa tetangga, tapi juga tidak sedikit yang mengambil ke Pikatan, jaraknya cukup jauh. Biasanya yang mengambil ke Pikatan mereka patungan untuk menyewa dan membeli bahan bakar mobil," kata Ngadiyah salah satu perangkat Desa setempat.

Menurutnya, sejak langit tidak lagi menurunkan hujannya, warga di desanya sudah mulai kekurangan air, sampai saat ini mungkin sudah 2 bulan air bersih susah didapatkan warga, karena sumber mata air sudah mengering.

"Sumber mata air ada beberapa, tapi setiap musim kemarau panjang seperti ini sudah bisa dipastikan mengering,"jelasnya.

BACA JUGA:Relawan Kirimkan Bantuan Air Bersih Ke sejumlah Desa di Temanggung

Ia berharap, bantuan air bersih bisa didapatkan warga dalam tiga hari sekali, sehingga warga tidak lagi kesulitan air bersih.

"Yang paling penting untuk warga kami itu adalah air bersih untuk kebutuhan makan minum, kalau untuk kebutuhan mandi, mencuci dan yang lainnya masih bisa diupayakan warga sendiri,"katanya.

Daryono salah satu warga setempat menuturkan, kekurangan air bersih seperti ini, bukan hanya kali pertama dialami oleh warga di Desa Bansari. Setiap musim kemarau panjang bisa dipastikan warga akan mengalami kekurangan air bersih.

BACA JUGA:Krisis Air Bersih di Temanggung Diprediksi Meluas

Menurutnya, sejumlah upaya sudah dilakukan pemerintah desa dan masyarakat desa setempat, namun karena masih dalam keterbatasan, sehingga upaya untuk mengurangi kekurangan air bersih masih belum maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres