Krisis Air Bersih di Temanggung Diprediksi Meluas

Krisis Air Bersih di Temanggung Diprediksi Meluas

AIR BERSIH. BPBD Temanggung menyalurkan bantuan air bersih di Desa Dampit Kecamatan Tlogomulyo Temanggung.-Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TEMANGGUNG memperkirakan, krisis air bersih di musim kemarau 2023 ini akan terus bertambah, mengingat musim kemarau masih berlangsung.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan, sejak awal musim kemarau lalu, permintaan bantuan air bersih terus masuk dari berbagai desa di sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung.

"Sejak akhir bulan Juli bantuan air bersih sudah kami salurkan ke beberapa desa yang sudah mengalami kekurangan air bersih,"katanya Minggu 17 September 2023.

BACA JUGA:Kampanye Jo Kawin Bocah di Temanggung Sasar Pelajar SMP

Bahkan lanjut Toifur, saat ini jumlah Desa yang sudah mengalami kekurangan air bersih sebanyak 17 Desa, belasan desa ini berada di 11 Kecamatan.

Disebutkan, belasan desa tersebut diantaranya, Desa Tlogopucang Kecamatan Kandangan, Dusun Dampit Desa Losari Kecamatan Tlogomulyo dan sejumlah desa lainnya.

"Desa yang sudah mengajukan bantuan air bersih akan kami survei, dan jika memang sudah mengalami kekurangan maka akan langsung kami kirim bantuan air bersih," jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari BMKG bahwa musim kemarau masih akan terus berlangsung, sehingga potensi akan semakin meluasnya daerah yang mengalami kekurangan air bersih akan terus bertambah.

"Sudah ada beberapa desa yang mengajukan bantuan air bersih, ini menunjukan desa yang meminta itu sudah mengalami kekurangan air bersih"katanya.

BACA JUGA:Krisi Air Bersih di Temanggung Makin Meluas, Desa-Desa Mulai Minta Bantuan

Padahal lanjutnya, anggaran yang tersedia untuk droping air dari APBD masih tersisa 50 tangki. Maka itu, pihaknya menggandeng pihak swasta termasuk perbankan untuk terlibat dalam droping air bersih.

“Salah satu pihak yang terlibat dalam droping air adalah BRI. BRI mengucurkan dana CSR untuk droping air di Temanggung,” kata Toifur Hadi.

Toifur mengatakan, di Temanggung ada 17 desa dan 11 Kecamatan yang mengalami kekeringan, dan dimungkinkan akan meluas. Sejumlah daerah telah mengajukan bantuan droping air dan kini sedang dalam asesmen atau penilaian kelayakan mendapatkan bantuan.

“Daerah baru yang kekeringan di antaranya di Desa Gowak, Desa Kembangsari dan Desa Klepu,” tutupnya.(Set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres