Musim Kemarau Tahun Ini, Peristiwa Kebakaran di wonosobo Meningkat 50 Persen
BPBD. Plt BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono saat diwawancara, Senin (9/10).-Mohammad Mukarom-magelangekspres
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Persoalan tahunan di banyak lapisan dunia, El Nino menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat.
Di Wonosobo sendiri, jumlah kasus kebakaran rumah huni dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) persentasenya meningkat ketimbang peristiwa yang terjadi di musim penghujan.
Hal itu diungkapkan Plt BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono saat ditemui pada Senin (9/10). Perkiraannya, tragedi kebakaran di sepanjang musim kemarau meningkat hingga 50 persen.
BACA JUGA:Kemarau Panjang, 1 Juta Liter Air Rutin Dialokasikan untuk Warga Terdampak El Nino di Wonosobo
"Peningkatannya signifikan sekali sekitar 50 persen, Kebakaran banyak terjadi baik itu di rumah huni atau karhutla," katanya.
Namun demikian, Bambang belum dapat memastikan berapa total kasus kebakaran yang telah ditangani pihak BPBD semenjak puncak musim kemarau pada Agustus 2023 lalu hingga awal Bulan Oktober ini.
"Saya tidak hapal datanya. Yang pasti jumlah kebakaran lebih banyak dari musim sebelumnya," ujarnya.
Bambang mengungkapkan, kasus kebakaran yang terjadi di rumah huni di Wonosobo sebagian besar disebabkan oleh korsleting listrik dan kelalaian masyarakat dalam beraktivitas di dalam dapur.
BACA JUGA:WADUH! Kebakaran Gunung Sumbing Kerugiannya Mencapai Rp38 Juta
Sementara untuk kebakaran yang belakangan ditemukan di hutan lindung lereng Gunung Sumbing di petak 29-1 dan petak 29-2. Kemudian karhutla di petak 8-6 Kejajar Dieng, karhutla di petak 94 Kepil Wonosobo, dan beberapa lagi yang lainnya masih belum ditemukan penyebabnya.
Bambang mengimbau agar masyarakat tetap waspada ketika beraktivitas yang berkaitan langsung dengan api. Pasalnya, selama El Nino ini kondisi debit air di Wonosobo sampai saat ini debitnya tidak sebanyak biasanya.
"Kemarau kali ini tidak main-main. Banyak yang kekeringan. Debit air kita sekarang terbatas meskipun masih bisa dikatakan aman ya, tapi tidak sebanyak biasanya karena cuaca lagi panas ekstrem di Wonosobo," terang Bambang.
BACA JUGA:Hutan Lindung Wonosobo Rawan Kebakaran, KPH Kedu Utara Tegaskan Pengawasan
Bambang meminta kepada seluruh elemen penduduk di Wonosobo untuk menghemat air karena jumlah pasokan air daerah diprediksi terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres